ATLETICO MADRID

Diego Simeone Tak Mau Latih Real Madrid

FIFA | CNN Indonesia
Rabu, 21 Jan 2015 11:51 WIB
Berbicara dengan FIFA, Diego Simeone berkata bahwa ia tak ingin melatih tim nasional Brasil atau Real Madrid meski mendapatkan kontrak dengan bayaran tinggi.
Diego Simeone berkata bahwa ia tak ingin melatih Real Madrid atau tim nasional Brasil meski ditawari kontrak dengan bayaran tinggi. (Reuters/Ruben Sprich)
Zurich, CNN Indonesia -- Pelatih yang membawa Atletico Madrid juara Liga Spanyol dan melangkah ke final Liga Champions, Diego Simeone, menjadi satu dari tiga pelatih terbaik di dunia versi FIFA bersama dengan Joachim Loew dan Carlo Ancelotti.

Ketika berada di kota Zurich untuk menghadiri malam gala penghargaan Ballon d'OR, pelatih asal Argentina tersebut sempat diwawancarai oleh FIFA tentang karier sepak bolanya dan tentang filosofi "Cholismo" yang ia usung.

Berikut petikan wawancara dengan Simeone sebagaimana tercantum di situs resmi FIFA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Spanyol, banyak orang membagi gaya bermain suatu tim antara gaya yang diusung Jose Mourinho dan Pep Guardiola. Kini ada yang dikenal dengan 'Cholismo' atau gaya yang digunakan Simeone (El Cholo adalah nama panggilan Simeone).

Kami memiliki gaya bermain yang khas. Saya selalu berkata bahwa tim yang menggunakan prinsip-prinsip seperti ini adalah Estudiantes de La Plata, klub yang saya latih selama satu setengah tahun dan juga tim Atletico.

Meski demikian, saya masih enggan menamainya 'Cholismo'.  

Soal gaya khas Atletico, banyak yang mengidentikkan para pejuang El Cholo dengan keberanian dan sifat tak egois. Apakah dengan melakukan hal tersebut media-media justru mengecilkan kualitas lainnya pada Atletico?

Hal yang paling menarik soal sepak bola adalah olahraga ini bisa diinterpretasi secara terbuka, Tidak ada yang benar dan salah, sehingga bisa dikatakan bahwa (interpretasi) semua orang adalah benar.

Ada berbagai cara untuk bermain, namun sebagaimana saya telah katakan sebelumnya, saya mendasarkan semua hal pada kualitas pemain yang saya punya dan saya coba untuk mengembangkan individu-individu di dalam tim.

Dalam semua final yang kami mainkan, saya selalu menurunkan pemain terbaik. Namun kami tidak percaya bahwa kemenangan bisa diraih hanya dengan bakat semata.

Bakat harus disertai dengan kerja keras, dan etos inilah yang dimiliki sebagai tim.

Apakah Anda menyesali keputusan untuk memainkan Diego Costa di laga final Liga Champions? (catatan redaksi: Costa menderita cedera sebelum laga dan sempat diragukan tampil. Simeone lalu memasangnya sebagai pemain inti namun terpaksa menariknya keluar setelah laga dimulai delapan menit karena Costa kembali cedera).

Tidak, justru sebaliknya. Keputusan itu telah dipikirkan masak-masak mengingat gelar Liga Champions sedang dipertaruhkan.

Saya selalu berkata kepada orang lain bahwa Costa bisa melakukan sprint 100 meter di sesi latihan dan ia terlihat seperti seorang atlet! Saya berpikir bahwa kalaupun hanya memainkannya selama 40-50 menit, maka resiko itu setimpal.

Sayangnya takdir berkata lain.

Menurut Anda, bagaimana suporter Real Madrid melihat Anda?

Saya membayangkan emosi mereka tercampur aduk. Pada satu sisi, saya yakin mereka tidak menyukai saya, namun di sisi yang lain saya selalu dihormati ketika saya bertemu dengan mereka di jalan.

Saya pikir, Atletico telah menunjukkan hal yang dibutuhkan orang-orang setiap harinya: semangat. Mereka juga telah mencontohkan bahwa mereka bisa bersaing menggunakan yang mereka punya, meski harus melalui berbagai kesulitan.

Kami tahu bahwa akhir-akhir ini sulit untuk mendapatkan pekerjaan dan stabilitas. Namun anak-anak muda ini, melalui kerja keras dan kegigihan mereka, telah menunjukkan bahwa mereka punya peluang untuk berkata: "Stop, kami bisa melakukan ini. Bukan hanya uang yang diperlukan untuk meraih sesuatu."

Pertanyaan pengandaian. Jika Anda ditawari kontrak dengan bayaran tinggi dan juga dana tak terbatas, namun Anda harus melatih salah satu antara Real Madrid atau tim nasional Brasil. Maka tim mana yang akan Anda pilih?

Aduh, kalian ini nakal sekali (tertawa). Saya pikir saya harus melewatkan kesempatan tersebut dan berkata selamat tinggal pada uangnya!

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER