Vienna, CNN Indonesia -- Tanpa mengenakan peralatan ski-nya, Lindsey Vonn yang berambut pirang, bermuka tirus dan bertubuh langsing memang tampak seperti model merk fesyen ternama.
Tapi siapa sangka, wanita yang berusia 31 tahun pada Oktober nanti ini telah mengantongi 63 gelar juara Piala Dunia Ski.
Dilahirkan di Minesotta pada tahun 1984, Vonn sudah mulai meluncur di atas salju sejak umur dua tahun. Ayahnya, Alan Lee Kildow adalah mantan juara nasional ski junior yang pensiun di umur 18 tahun. Ia adalah pelatih ski pertama Vonn.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vonn kecil belum mengerti kenapa sang ayah sangat ingin menjadikannya pemain ski. "Di dalam mobil menuju tempat latihan, saya tertidur di bangku belakang dan ia menyetir sambil menyanyikan lagu Eric Clapton," kata Vonn dalam sebuah wawancara.
Umur 11 tahun, Vonn yang mengagumi pemain ski juara Olimpiade, Picabo Street, pindah ke Colorado bersama ibunya untuk ikut pelatihan ski. Sedangkan kedua kakaknya tinggal bersama ayahnya yang meneruskan karir menjadi pengacara di Minnesota, sebelum akhirnya pindah juga ke Colorado.
Berlatih dengan sangat keras, membuat Vonn sedikit kehilangan masa-masa kecilnya.
"Saya kehilangan masa-masa kecil, terutama sosialisasi dengan teman seumur. Kakak saya yang akhirnya pindah ke Colorado juga harus meninggalkan teman-temannya. Saya merasa sangat bersalah," ujar Vonn.
Tapi kesedihan Vonn terbayar. Bersama Will McDonald ia menjadi atlet Amerika pertama yang memenangkan kejuaraan slalom di Italia.
Di umur ke-16 tahun, Vonn akhirnya masuk tim Amerika dan bertanding di Piala Dunia Ski tahun 2000.
Hingga saat ini Vonn menguasai nomor downhill, Super G, giant slalom dan kombinasi.
Setahun setelahnya, Vonn mengikuti Olimpiade Musim Dingin dan keluar sebagai peringkat keenam.
Mengasah MentalMental bersaing Vonn mulai terasah ketika ia mengunjungi rumah sesama pemakin ski, Julia Mancuso, di California.
Ketika itu, Mancuso dan ayahnya mengajak Vonn bermain sepeda.
Vonn yang tertinggal jauh di belakang, kemudian menguatkan tekad untuk tidak lagi kalah dalam semua persaingan.
Semenjak itu, wajah Vonn selalu menghiasi podium kemenangan.
Di Olimpiade Musim Dinginnya yang kedua pada tahun 2006, Vonn mengalami benturan saat berlatih slalom sehingga ia langung diangkut ke rumah sakit oleh helikopter.
Setelah beristirahat dua hari, Vonn kembali berlatih dan berhasil menempati peringkat kedelapan.
Atas usahanya, Vonn diganjar penghargaan U.S. Olympic Spirit.
Tahun 2007 Vonn menikah dengan kekasihnya yang juga pemain ski, yaitu Thomas Vonn. Sayangnya mereka harus bercerai di tahun 2011.
Vonn baru mendapat medali emas di tahun 2008, ketika ia menjuarai seluruh gelar di Piala Dunia, menyamai rekor Tamara McKinney yang pernah melakukannya di tahun 1983.
Hingga tahun 2013, Vonn tidak pernah absen hadir di podium Piala Dunia, Super G bahkan Olimpiade Musim Dingin.
Bangkit dari CederaKemenangannya sedikit terganjal di tahun 2013, ketika ia mengalami kecelakaan yang kedua saat mengikuti Super G.
Vonn yang tahun itu masih berhasil memenangkan Piala Dunia Ski, kemudian mengalami kecelakaan ketiga saat berlatih.
Ia lalu menjalani operasi dan pemulihan. Tidak hanya memulihkan cedera, namun juga memulihkan depresinya yang ia derita sejak tahun 2012.
Meski ia tidak mengikuti Olimpiade Sochi, di tahun 2014 perlahan Vonn mulai bangkit.
Ia pun menjalin hubungan dengan pegolf Tiger Woods.
Puncaknya di tahun 2015, ia berhasil menjuarai Piala Dunia Ski ke-63, menyaai rekor Annemarie Moser-Proell di tahun 1970-1980.
"Kunci kemenangan adalah bekerja keras dan menyiapkan diri lebih baik dari yang lain. Saya kini memiliki kehidupan sosial dan memiliki waktu bagi diri sendiri," kata Vonn seperti yang dikutip dari NY Times pada Rabu (21/01).
"Keseimbangan dan kedewasaan mental akan membantu Anda meraih segala sesuatu yang diharapkan."
(ard/vws)