Roma, CNN Indonesia -- Hancurnya monumen bersejarah Kota Roma, Fontana della Barcaccia, membuat Wali Kota Roma Ignazio Marino murka.
Marino menegaskan akan meminta pertanggungjawaban pada Feyenoord. "Kami sudah berkomunikasi dengan pihak-pihak berwenang dan Kedutaan Besar Belanda," kata Marino seperti diberitakan
Football Italia.
Sang wali kota mengaku telah melihat sendiri kondisi kerusakan yang menimpa air mancur kebanggaan kotanya tersebut. Menurutnya, bangunan itu harus segera diperbaiki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan untuk perbaikan itu, lanjut Marino, bukan Kota Roma yang harus menanggung biayanya. "Kerusuhan ini tak bisa ditolerir. Bukan Kota Roma yang harus membayar ini semua," katanya menegaskan.
Feyenoord sendiri pernah dicoret dari Liga Eropa pada 2007 karena peristiwa serupa yang terjadi di Nancy, sebuah kota di Perancis.
Kerusuhan ini terjadi jelang laga antara AS Roma melawan Feyenoord dalam babak 32 besar Liga Eropa di Stadion Olimpico Roma, Jumat (20/2) dini hari ini.
Kerusuhan terjadi terjadi diduga lantaran banyak pendukung Feyenoord yang tengah mabuk, menyerang polisi setempat.
Sebelumnya, mereka berkumpul di dekat monumen bersejarah Roma, yaitu Fontana della Barcacia.
Tak hanya berkumpul, mereka juga melemparkan bom molotov dan botol minuman ke air mancur kebanggaan Kota Roma tersebut.
Menurut berita yang diturunkan Football Italia, setidaknya 23 pendukung Feyenoord telah ditahan pihak kepolisian setempat.
(vri/vri)