Athena, CNN Indonesia -- Derby Athena antara Panathinaikos dan Olympiacos dalam Liga Super Yunani yang digelar di Stadion Leoforos, Minggu (22/2) malam waktu setempat diwarnai lemparan petasan dan pemukulan.
Kerusuhan didahului dengan aksi masuk lapangan oleh pendukung tuan rumah sebelum pertandingan dimulai. Polisi berhasil meredam aksi tersebut hingga tak memancing kekerasan lanjutan.
Pertandingan berhasil digelar dengan
kick off yang mundur 15 menit dari jadwal semula. Selama babak pertama, pertandingan bisa berjalan mulus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerusuhan yang lebih besar terjadi jelang babak kedua dimulai. Bahu pemain gelandang Olympiacos, Pajtim Kasami, terkena lemparan suar.
Saat pemain asal Swiss itu mendapat perawatan, Pelatih Olympiacos Vitor Pereira nyaris terkena lemparan kursi dari pendukung Panathinaikos.
Panathinaikos berhasil memenangkan laga tersebut dengan skor akhir 2-1. Kemenangan ini disambut kekesalan dari presiden Olympiacos, Vangelis Marinakis.
"Pemain-pemain kami tak bisa bermain dengan tenang. Mereka takut, kesal, dan tertekan," kata Marinakis seperti dituliskan
RT Com.
Pertandingan kedua tim sedah sejak lama selalu diwarnai kekerasan pendukungnya seperti ini. Keduanya bahkan punya sebutan sendiri, yakni
The Ethernal Enemy.
Setiap pertemuan kedua klub, nyaris tidak ada keramahan yang tersaji, baik Panathinaikos atau pun Olympiacos yang menjadi tuan rumah. Bentrokan fisik, korban luka, hingga nyawa jadi hal biasa.
Konon, kasta ekonomi mempengaruhi rivalitas kedua tim. Panathinaikos berasal dari tengah Kota Athena dan mendapat dukungan dari kalangan atas masyarakat. Sementara Olympiacos didukung masyarakat kelas bawah yang menghuni bagian pesisir/pelabuhan Kota Athena.
Salah satu kerusuhan kedua klub terjadi pada 3 Maret 2014. Bermain di kandang Olympiacos, pihak tuan rumah yang berstatus pemuncak klasemen tertinggal tiga gol.
Tidak terima dengan hasil tersebut, Ultras Olympiacos membuat gaduh di dalam stadion. Mereka melemparkan suar terbakar dan bom asap aktif ke dalam lapangan.
Polisi pun menangkap setidaknya 11 orang karena terbukti menjadi provokator. Pelatih Panathinaikos Yiannis Anastasiou menjadi salah seorang korban yang terkena lemparan botol di bagian mata.
(vri)