Vonis DIputuskan, Matic Absen Dua Laga

London, CNN Indonesia -- Otoritas sepak bola Inggris, FA, akhirnya menjatuhkan vonis terhadap gelandang Chelsea, Nemanja Matic.

Pria yang mendapat kartu merah pekan lalu itu diputuskan akan absen dua laga bersama Chelsea. Sanksi yang diberikan FA itu lebih rendah dari ancaman semula yaitu tiga laga.

Pilihan Redaksi Chelsea Tertahan oleh Burnley di London Fakta-fakta Menarik Jelang ManCity Vs Barcelona Messi Selalu Kesulitan di Tanah Inggris

Hukuman itu membuat gelandang bertahan asal Serbia itu akan melewati partai final Piala Liga melawan Tottenham Hotspur di Stadion Wembley, London, pada akhir pekan nanti.

Walaupun sudah dipotong, Chelsea melontarkan pernyataan yang menyatakan kekecewaan atas sanksi yang diberikan kepada Matic.

Pada laga Liga Inggris pekan lalu, Matic mendapat kartu merah setelah tak dapat menahan emosi dan mendorong penyerang Burnley City, Ashley Barnes. Kartu merah yang diberikan wasit itu pun menjadi kontroversi. Pasalnya Barnes lebih dulu melakukan tindakan yang membahayakan ke arah kaki Matic.

Laga yang berlangsung di kandang Chelsea, Stamford Bridge, itu pun akhirnya selesai dengan skor imbang 1-1.

"Ada kecaman yang global mengenai tindakan sembrono yang dibuat Ashley Barnes terhadap Matic dan klub memandang dia (Matic) telah mendapat hukuman yang tak adil dengan sanksi dua laga atas reaksinya terhadap tekel berbahaya yang bisa mengancam kariernya," demikian pernyataan Chelsea.

Sebelum keputusan diberikan FA, Chelsea telah melakukan banding untuk membatalkan sanksi atas Matic karena kartu merah tersebut.

Direktur Komisi Disiplin FA, Roger Burden, memaparkan alasan ditolaknya banding Matic. Burden menerangkan seseorang tidak boleh bereaksi kasar ketika ia menghadapi kekerasan di dalam pertandingan.

Ia pun mengklaim, FA telah berbaik hati memotong sanksi terhadap Matic. Hal itu, lanjutnya, tak lain terkait kejadian upaya penekelan berbahaya yang dilakoni Barnes.

"Ini adalah pendapat Chelsea bahwa wasit dan otoritas sepak bola harus berbuat lebih banyak untuk melindungi pemain di semua tingkat permainan dari tantangan yang berbahaya," kata pemimpin Liga Premier. (kid/kid)