Manchester, CNN Indonesia -- Jelang pertandingan Manchester City versus Barcelona dalam babak 16 besar Liga Champions, Rabu (25/2) dini hari WIB, UEFA merilis rating pemain paling efisien mencetak gol per pertandingan dalam Liga Champions.
Dalam daftar sepuluh besar pemain paling efisien, penyerang Barcelona berada di peringkat ke lima --sekaligus satu-satunya pesepak bola aktif di pemeringkatan itu--yang paling efisien mencetak gol. Ia tercatat memiliki efisiensi hingga 0,82 gol per pertandingan.
Messi sejauh ini sudah mentak 75 gol dari 92 pertandingan Liga Champions yang ia ikuti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berada di bawah Gerd Muller (0,97), Jose Altafini (0,86), Ferenc Puskas (0,85), dan Alfredo Di Stefano (0,84).
Sedangkan lima mantan pesepak bola di bawah Messi adalah Jose Aguas (0,82 -- 18 gol dari 22 pertandingan), Jean-Pierre Papin (0,76), Eusobio (0,75), Ruud van Nistelroij (0,74), dan Marco van Basten (0,68).
Namun dibalik kecemerlangannya--Messi yang juga merupakan topskor Liga Champions sepanjang masa itu--ternyata memiliki rekor buruk dalam hal eksekusi penalti.
Pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions dini hari tadi, Messi gagal mengeksekusi penalti ke gawang Manchester City yang dikawal Joe Hart pada menit akhir laga. Tendangan Messi yang mengarah ke sisi kanan ternyata mudah dibaca Hart. Messi pun gagal memanfaatkan bola muntah itu. Sundulannya terlalu melebar dari gawang.
Terkait tendangan penalti, Messi ternyata memiliki keberhasilan hingga 50 persen dari 10 tendangan penalti.
Dan, jika hanya mengacu pada kesempatan eksekusi penalti kala memperkuat Barcelona, rekor Messi lebih buruk. Ia gagal empat kali dari tujuh kesempatan terakhir.
Seperti dilansir
Opta, selama memperkuat Barcelona, Messi sudah mengeksekusi 59 tendangan penalti dan gagal pada 13 kesempatan (lima di La Liga, empat di Copa del Rey, satu di Piala Super Spanyol, dan tiga di Liga Champions).
Di sisi lain, kegagalan penalti Messi ke gawang Manchester City pada dini hari tadi menjadi olok-olok di jagat maya, termasuk oleh mantan pesepak bola Inggris, Gary Lineker. Lineker mengungkapkan pendapatnya itu lewat akun
Twitter-nya.
Sementara itu mantan wakil Kapten Liverpool yang kini menjadi analis sepak bola, Jamie Carragher, membela kapten timnas Argentina tersebut lewat akun
twitter-nya.
(kid/kid)