Jenewa, CNN Indonesia -- Liverpool bebas dari jeratan ancaman sanksi
Financial Fair Play yang diterapkan otoritas sepak bola Eropa, UEFA.
Seperti dilansir
Sky Sports, UEFA menjelaskan Liverpool bersih dari ancaman sanksi tersebut. Sementara itu Hull City sebaliknya.
Dalam pernyataannya badan UEFA untuk pengontrolan keuangan klub (CFCB) mengumumkan Liverpool telah memenuhi syarat keseimbangan laba dan pengeluaran. Hal itu membuat klub Merseyide itu tak lagi menjadi obyek penyelidikan FFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada musim 2012/3 lalu Liverpool memang mengalami kerugian hingga 50 juta poundsterling. Namun, pengeluaran itu paling besar dianggarkan untuk pembenahan infrastruktur Stadion Anfield dan pusat latihan. UEFA pun menyatakan senang dengan pengeluaran itu.
"Pada masa pemantauan, klub sedang dalam periode transisi yang berkembang dari (masa) kesulitan finansial dan operasional di bawah kepemilikan sebelumnya," kata CEO Liverpool Ian Ayre.
Setelah itu, lanjut Ayre, pihaknya mencoba menstabilkan keuangan klub dan mengalami kemajuan atasnya.
"Kami selalu mendukung prinsip-prinsip FFP dan menyambut pengumuman hari ini," ujarnya.
Salah satu klub yang terkena sanksi UEFA adalah lawan Liverpool di Liga Inggris akhir pekan ini, Manchester City. ManCity mengalami sanksi pemotongan jumlah skuat untuk kompetisi Eropa. Selain itu, The Citizens pun dikenakan denda hingga 290 ribu poundsterling jika tak dapat memperbaiki sesuai ketentuan FFP pada musim 2015/16.
Pengawasan FFP pertama kali diberlakukan UEFA pada 2011 lalu. Pengawasan itu diberlakukan untuk mengatasi persoalan klub menjadi bangkrut akibat belanja pemain yang berlebihan.
Jika Liverpool lolos dari FFP, tak demikian dengan Hull City. Hull harus membayar denda hingga 145 ribu poundsterling. Selain itu Hapoel Tel-Aviv (Israel), Panathinaikos (Yunani), dan Ruch Chorzow (Polandia) pun mengalami nasib sama Hull.
Sementara itu klub yang memiliki nasib serupa Liverpool adalah Sparta Praha dari Republik Ceko.
Di sisi lain CFCB masih menjalani investigasi terhadap AS Monaco, Internazionale Milan, Sporting Lisbon, dan AS Roma. UEFA pun berencana menginvestigasi dua klub asal Moskow, Rusia yaitu Dynamo dan Lokomotiv.
(kid/kid)