Rodgers: Saya Takut Didepak dari Anfield

London, CNN Indonesia -- Justru setelah Liverpool kembali meraih kemenangan di beberapa pertandingannya, sang manajer, Brendan Rodgers akhirnya mengaku takut didepak dari Anfield.

Pilihan Redaksi Rodgers, Sekarang Fokus ke Liga Liverpool Versus Inkonsistensi Pertama Dalam Tujuh Tahun, Liverpool Raup Untung

Liverpool mengawali musim dengan buruk. Bahkan di pertengahan musim, mereka merosot ke peringkat bawah klasemen Liga Inggris. Hal buruk lainnya adalah terlemparnya The Reds dari perebutan gelar juara Liga Champions.

Selepas Natal, Rodgers pun melakukan pembenahan mendasar hingga akhirnya Liverpool perlahan bangkit. Formasi 4-2-3-1 dan 4-3-3 yang lebih sering ia terapkan, mulai diubah.

Liverpool kini lebih sering bermain dengan pola 3-4-3. Sistem formasi ini terbukti membuat Steven Gerrard cs bermain lebih maksimal. Kemenangan beruntun pun mulai menghampiri.

"Formasi sebelumnya terbukti tak mampu menguatkan kami. Itu adalah tantang terberat saya selama menjadi manajer," ujar Rodger seperti dikutip Sky Sports.

Menurut Rodgers, Liverpool saat itu seperti tak memiliki identitas dan semua orang mencemooh. "Saya tak lagi melihat tim yang saya bangun beberapa tahun sebelumnya."

Sejak itulah, Rodgers menyadari bahwa ia harus melakukan perubahan. Sebagai manajer, lanjut Rodgers, ia dituntut untuk inovatif dan membuat pemain bisa bermain tajam kembali.

Kekalahan 1-3 dari Crystal Palace pada November tahun lalu menjadi puncaknya. Rodgers menyadari sepenuhnya bahwa sebanyak apapun dukungan pada timnya mengalir, sistem yang ada memang sudah tidak bisa berfungsi.

"Saya takkan pernah menyerah dan membiarkan klub ini mati. Saya akan selalu berjuang."

Kamis (5/3) dini hari nanti, Liverpool akan bertanding melawan Burnley dalam lanjutan Liga Inggris. Memenangkan laga ini akan menjadi batu loncatan sempurna agar The Reds bisa kembali masuk kualifikasi Liga Champions musim depan. (vri)