Jakarta, CNN Indonesia -- Pilihan sepatu untuk olahraga lari, tak hanya disesuaikan dengan selera, pun karakter kaki seseorang.
Itulah yang dipahami artis, yang juga Putri Indonesia 2002 Melanie Putria yang telah menekuni olahraga ini sejak 2011 lalu.
"Bagi orang yang suka lari, sepatu itu senjatanya. Jadi harus menyesuaikan dengan karakter karena kaki setiap orang itu berbeda, gennya kan berbeda," ujar Melanie saat dihubungi
CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak mulai serius menjalani olahraga lari, Melanie Putria mengaku sering mengganti sepatunya. Bukan hanya tipe yang dicari melanie, tapi juga merek sepatu.
Belakangan, ia menggunakan sepatu dari pabrikan yang mengontrak dirinya dua tahun terakhir. Untuk kerjasama itu pun, kata Melanie, dirinya memiliki satu syarat, yakni harus nyaman dipakainya. "Bagi aku, bagus itu diawali dari kenyamanan sendiri. Itu yang utama," katanya menegaskan.
Sebelumnya, Melanie mengaku setidaknya pernah menggunakan sepatu dari empat merek berbeda. Sebut saja Adidas, Nike, Asics, hingga New Balance. Lantas sepatu jenis apa yang Melanie pilih untuk menemaninya melakoni lomba lari maraton?
"Kalau untuk sepatu, aku pasti selalu memilih sepatu yang ukurannya lebih besar. Jadi masih ada ruang," kata Melanie menambahkan. "Dan aku enggak pilih yang ujungnya terlalu sempit."
Menurut Melanie, kaki manusia pada umumnya akan melebar dan membesar ketika sudah melalui jarak jauh. "Untuk bagian tumit, aku pilih yang tipis karena kaki ku ini datar, jadi enggak cocok dengan tumit yang terlalu tinggi seperti sepatu
racing," ujar istri vokalis Maliq & D'Essentials, Angga Puradiredja, tersebut.
Terkait sepatu, Melanie memiliki satu pengalaman paling memalukan sepanjang kebiasaannya mengikuti lomba maraton. "Dulu aku pernah ambrol sepatu ketika sudah mau mulai. Solnya lepas," katanya bercerita.
Melanie melanjutkan, saat itu, ia masih memakai sepatu biasa yang juga dipakainya untuk ke gym. Untung, lanjutnya, ia masih bisa menyelesaikan lomba. "Tapi menderita, aku juga malu."
perempuan berdarah minang ini mengaku sangat menyukai saat sebelum lomba maraton dimulai. "Momen di mana aku mengikat sepatu sesaat sebelum
start, itu sangat ikonik," katanya
(vri)