Presiden Barcelona Ingin Xavi Tak ke Mana-Mana

Vriana Indriasari & Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Senin, 09 Mar 2015 17:39 WIB
Xavi Hernandez dikaitkan liga di luar Eropa yang naik daun karena penghasilan yang besar bagi pemain veteran. Namun, Presiden Barcelona tak ingin ia pergi.
Meski makin tua, Xavi tetap dianggap masih memiliki peran vital di Barcelona. (REUTERS/Gustau Nacarino)
Barcelona, CNN Indonesia -- Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, tak ingin Xavi Hernandez pergi dari klubnya. Sebelumnya playmaker berusia 35 tahun itu dikaitkan dengan Liga Sepak Bola Amerika (MLS) atau Qatar karena perannya di skuat utama Barcelona mulai menurun.

"Xavi itu seorang pemain yang hebat, dia melakukan (tugasnya) dengan sangat baik, dan saya berharap dia tetap bersama kami. Dia dapat melakukan apa yang ia inginkan karena dia dapat diterima (dengan benar)," kata Bartomeu usai Barcelona melumat Rayo Vallecano dengan skor 6-1 dalam lanjutan La Liga di Camp Nou, Minggu (8/3) seperti dikutip Football Espana.

Sepanjang musim ini, Xavi bermain 26 kali (1522')bersama Barcelona di seluruh ajang kompetisi. Ia bermain 19 kali di liga, lima kali di Liga Champions, dan dua kali di Piala Raja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini ia baru mencetak satu gol dan menyumbang enam assists untuk Barcelona.

Sepanjang kariernya, Xavi hanya membela satu tim yaitu Barcelona. Ia bergabung dengan akademi Barcelona pada 1991. Saat itu Xavi berusia 11 tahun.

Dia membuat kemajuan besar pada musim 1997/1998 dan dipromosikan dari tim muda ke Barcelona B. Xavi menjelma jadi playmaker tim Barcelona B yang diarsiteki Jordi Gonzalvo dan membawanya promosi ke divisi kedua.

Kecemerlangan visi permainan Xavi sebagai playmaker membuatnya ditarik ke tim utama Barcelona dan melakoni debut pada pertandingan Piala Raja melawan Real Mallorca pada musim panas 1998 dibawah asuhan Louis van Gaal.

Bukan hanya pertandingan debut, Xavi juga mencetak gol pertamanya untuk Barcelona.

Ia lantas menjadi pilar penting pada tim usai kepelatihan Van Gaal, Antic, Rijkaard, Pep Guardiola, hingga Luis Enrique saat ini tak dapat memungkirinya.

Xavi yang kini mengenakan nomor punggung enam itu adalah bagian kesuksesan tiki-taka Barcelona di bawah asuhan Guardiola.

Posisi penting Xavi di lini tengah Barcelona membuat dirinya berhasil menembus 300 pertandingan saat masih berusia 25 tahun.

Selain di level klub, Xavi juga sukses di tingkat negara. Ia membawa timnas Spanyol menjuarai Piala Dunia Remaja, dan kemudian mengawinkan Pial Eropa 2008 dengan Piala Dunia 2010. Xavi dkk juga berhasil mempertahankan Piala Eropa 2012, walaupun kemudian gagal total di Piala Dunia 2014.

Secara keseluruhan ia telah memenangkan tujuh gelar La Liga, tiga Piala Liga Champions, dua Piala Raja, dua Piala Super Eropa, dua Piala Dunia Antarklub, dan enam Piala Super Spanyol.

Setelah laga melawan Rayo Vallecano pada dini hari tadi, Xavi dkk kembali membawa Barcelona berada di puncak klasemen sementara La Liga sejak dikalahkan Celta Vigo pada 1 November 2014. Barca kini berada di puncak klasemen dengan 62 poin, sementara Madrid di posisi kedua dengan torehan 61 poin.

Saat Barca pesta gol ke gawang Rayo, Madrid justru terperosok setelah dikalahkan Athletic Club, 1-0.

"(Kemenangan Barca) Ini adalah sebuah hal yang penting setelah kekalahan Madrid. Tim ini berhasil datang untuk menang dan sukses walaupun Rayo bermain dengan sangat baik," kata Bartomeu usai laga. (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER