Jakarta, CNN Indonesia -- Duel El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid akan segera tersaji Senin (23/3) dini hari WIB mendatang, dan seperti biasanya, duel kedua tim ini selalu dipenuhi dengan drama-drama baik di dalam atau di luar lapangan.
Apalagi duel kedua tim di pekan ke-28 tersebut, dianggap banyak pihak akan menjadi duel penentu penguasa Spanyol musim ini. Barcelona kini memuncaki klasemen dengan hanya terpaut satu angka dari Real Madrid di posisi kedua.
"Menang di El Clasico berarti memenangkan La Liga," begitu kira-kira ucapan pemain bertahan Barcelona, Gerard Pique, menjelang pertemuan kedua tim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun apakah tim yang meraih tiga poin di Stadion Camp Nou, Senin nanti akan otomatis menjadi juara liga? Secara teknis tentu tidak, karena setelah duel El Clasico, La Liga masih menyisakan 10 pertandingan lainnya.
Satu-satunya yang akan dihasilkan oleh pemenang pada pertandingan tersebut adalah tiga poin, dan hak bagi suporter tim pemenang untuk mengejek tim yang kalah.
30 Poin Untuk DiperebutkanSetelah pertandingan di Camp Nou, kedua tim masih akan memiliki 30 poin untuk diperebutkan hingga akhir musim nanti. Oleh karena itu, tiga poin dari El Clasico tidak akan menjamin Barcelona atau Real Madrid akan menjadi juara pada akhir musim.
Jika Barcelona menang, mereka memang akan memiliki keunggulan empat poin, namun bukan berarti tim asuhan Luis Enrique tersebut dipastikan akan merengkuh trofi La Liga.
Setelah menghadapi Madrid, di 10 pertandingan sisa, Barcelona masih harus menghadapi tiga tim yang saat ini berada di tujuh besar La Liga: Sevilla (12 April), Valencia (19 April), dan Atletico Madrid (17 Maret).
Selain itu, tujuh lawan Barca lainnya adalah Celta Vigo, Almeria, Espanyol, Getafe, Cordoba, Real Sociedad, dan Deportivo La Coruna juga berpotensi membuat tim Katalonia tersebut terpeleset.
Apalagi di pertemuan pertama pada musim ini, Celta dan Sociedad juga sempat mempermalukan Barca dengan skor 0-1. Tim-tim yang terancam terdegradasi seperti Almeria, Cordoba, dan La Coruna juga mungkin saja menampilkan penampilan spartan.
Situasi serupa juga dialami oleh Madrid. Jika mereka menaklukkan Barca di El Clasico nanti, tim asuhan Carlo Ancelotti ini memang akan merebut puncak klasemen dengan keunggulan dua poin, namun bagaimana dengan 10 pertandingan sisa?
Sama seperti Barca, Madrid juga harus melewati tiga tim yang berada di tujuh besar La Liga yaitu Malaga (19 April), Sevilla (3 Maret), dan Valencia (10 Maret).
Selain tiga klub tersebut, Madrid juga akan berhadapan dengan Granada, Rayo Vallecano, Elbar, Celta, Almeria, Espanyol, dan Getafe.
Namun, untung bagi Madrid, mereka mampu mengalahkan ketujuh tim tersebut di pertemuan pertama musim ini.
Menelisik hal-hal tersebut, masih terlalu jauh jika mengatakan pemenang El Clasico merupakan juara La Liga. Dengan 30 poin yang masih harus diperebutkan, segala kemungkinan masih terbuka di dunia sepakbola.
Barcelona yang Didukung SituasiLantas, jika kembali fokus pada laga El Clasico, siapa yang akan keluar sebagai pemenang? Apakah Madrid akan mengakhiri laga dengan kepala tegak seperti saat mereka mempermalukan Barcelona 3-1 Oktober tahun lalu?
Jika melihat sejarah, Madrid sebenarnya belum pernah mampu meraih dua kemenangan atas Barcelona di ajang La Liga dalam satu musim. Terakhir kali mereka mampu melakukannya adalah pada musim 2007/2008, saat masih ditangani Bernd Schuster.
Namun pertandingan El Clasico selalu layaknya 'lemparan koin'. Segala prediksi dapat dengan mudah meleset meski satu hal yang dapat dipastikan adalah kedua tim ini akan mencetak gol dalam pertandingan ini.
Dari 10 pertemuan terakhir, kedua tim selalu berhasil merobek jala gawang lawan, sehingga tak salah jika mengatakan El Clasico merupakan duel yang seru.
Jika harus memilih, Barcelona tampaknya saat ini sedikit berada di atas angin jika dibandingkan Madrid, yang akhir-akhir ini mendapatkan pemberitaan negatif.
'Krisis' Madrid sendiri layaknya hiperbola perdebatan Messi-Ronaldo, terutama mengingat Madrid sendiri bisa mencatatkan rekor rentetan 22 kemenangan beruntun pada musim ini. Sebagaimana dikatakan oleh Carlo Ancelotti, "Madrid ini masih Madrid yang sama yang membawa pulang La Decima musim lalu,"
El Clasico kini sudah di depan mata, dan layaknya koin yang dilemparkan ke udara, para pecinta sepakbola tak akan pernah tahu hasil akhir pertandingan, sesuatu yang selalu menjadi daya tarik pertandingan besar seperti duel gengsi dua penguasa Spanyol.
(vws)