Kejelian Taktik Louis Van Gaal

Reuters-Martinus Adinata | CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2015 20:10 WIB
Di balik kemenangan Manchester United atas Liverpool di Anfield, Louis Van Gaal menunjukkan tingginya jam terbang yang ia miliki sebagai pelatih.
Louis Van Gaal sukses meramu strategi yang pas untuk Manchester United. (REUTERS/Andrew Winning)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah kartu merah, kabut merah dan juga emosi yang memerah, seorang manajer asal Belanda yang berkepala dingin terbukti menjadi pembeda saat Manchester United menaklukkan Liverpool 2-1, Minggu (22/3).

Tak hanya meraih kemenangan secara taktis atas manajer Liverpool, Brendan Rodgers, Van Gaal juga memastikan para pemainnya mampu mengontrol emosinya, sesuatu yang gagal dilakukan oleh The Reds.

Pertandingan ini akan diingat selain karena cameo Steven Gerrard selama 38 detik di atas lapangan, yang harus diusir setelah menerima kartu merah akibat menginjak Ander Herrera, juga karena dua gol Juan Mata yang memastikan kemenangan United.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kredit perlu diberikan kepada Van Gaal yang mampu membungkam Liverpool.

Meski debat menjelang pertandingan terfokuskan pada formasi 3-4-3 milik Rodgers, yang mampu membangkitkan performa Liverpool yang buruk di awal musim, justru taktik pragmatis ala Van Gaal yang terbukti paling efektif di pertandingan tersebut.

United memang mencetak dua gol lebih sedikit jika dibandingkan dengan yang dihasilkan pada babak pertama menghadapi Tottenham Hotspur, akhir pekan lalu, tetapi laga paruh pertama di Anfield jelas merupakan kandidat penampilan terbaik United sepanjang musim ini.

Pertandingan tersebut menggambarkan sebuah performa yang dihasilkan dari dominasi penguasaan bola, karena Liverpool sering kali hanya sekedar mengejar bayangan di saat Mata mencetak dua gol yang dieksekusi dengan sangat baik.

Meski menjadi sasaran kritik sejak kepindahannya dari Chelsea, Mata membuktikan dirinya sebagai aktor penting untuk membelah pertahanan Liverpool.

Pemain asal Spanyol tersebut memberikan keunggulan untuk United di menit ke-14, memanfaatkan ruang antara Mamadou Sakho dan Alberto Moreno sebelum menyelesaikan peluangnya dengan baik.

Gol keduanya, sebuah aksi tendangan akrobatik setelah menerima umpan Angel di Maria, 14 menit setelah babak kedua dimulai. Gol ini merupakan tanda kepercayaan diri di posisi barunya, yang disebut Van Gaal sebagai 'false winger'.

Andalkan Fisik

Meski menampilkan performa yang bagus, United masih tetap mengandalkan banyak permainan fisik.

Mungkin permainan fisik ini tidak terlalu indah untuk dilihat, tetapi pendekatan fisik yang dilakukan oleh Marouane Fellaini serta pragmatisme ala Van Gaal terus-menerus terbayarkan dengan hasil di lapangan.

Rutinitas pemain asal Belgia tersebut untuk menyikut pemain hingga menggunakan tangannya untuk memenangi duel, mungkin bukanlah hal yang biasa terlihat di kubu United era Bobby Charlton, Denis Law, George Best, maupun Ryan Giggs, Paul Scholes, dan David Beckham.

Namun dengan ancaman kehilangan jatah menuju Liga Champions selama dua musim berturut-turut, hasil akhir merupakan hal yang paling penting dan Fellaini memberikan hal tersebut.

Akan tetapi taktik terbaik dari Van Gaal saat menghadapi Liverpool adalah, menyadari bahwa pertandingan tersebut dapat ditentukan oleh sebuah 'momen kegilaan.'

Manajer asal Belanda tersebut telah mengatakan betapa pentingnya menjaga emosi para pemain di Anfield, dan para pemainnya menanggapi pesan tersebut dengan disiplin yang mengagumkan.

Van Gaal sempat menjadi wasit di sesi latihan, untuk melatih temperamen para pemain, yang selalu menjadi ancaman di pertemuan antara kedua klub tersebut.

Aksi Gerrard untuk menginjak Herrera, merupakan sebuah tindakan indisipliner yang konyol, begitu pula aksi Mario Balotelli yang baru masuk di babak kedua, yang berada di ambang kekonyolan lainnya setelah menerima kartu kuning.

Setelah itu, meski sempat memperkecil kedudukan lewat Daniel Sturridge, Liverpool tak tampak seperti tim yang akan menciptakan gol penyama kedudukan.

Kini dengan lima poin membedakan United dengan Liverpool di perburuan empat besar Liga Primer Inggris, kredit pastinya harus diberikan kepada Van Gaal. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER