Jakarta, CNN Indonesia -- Penyerang Barcelona, Luis Suarez tampaknya belum melupakan hukuman yang ia terima akibat menggigit bahu pemain Italia, Giorgio Chiellini di ajang Piala Dunia 2014 silam.
Meski mengakui tindakannya salah dan telah meminta maaf kepada Chiellini, Suarez merasa hukuman yang diterima sangatlah tidak adil.
"Larangan bertanding merupakan suatu hal yang pasti, tetapi saya bahkan tak dapat berlatih," ujar Suarez seolah mempertanyakan keadilaan dalam wawancaranya bersama Kicker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada awalnya, saya bahkan diperlakukan lebih buruk dibandingkan jika saya seorang hooligan," tutur Suarez melanjutkan.
Suarez kemudian mengenang masa-masa yang harus ia lewati pasca gigitan fenomenal yang ia lakukan di Brasil lalu.
"Saat liburan, saya begitu takut untuk keluar dan menonton saudara saya bermain di tim muda Uruguay," ujar Suarez.
"Hal itu tidak lain karena hukuman yang saya terima menyatakan, saya tak dapat melangkahkan kaki di lapangan sepakbola, sesuatu yang hingga sekarang membuat saya tak habis pikir."
Sejak kembali ke lapangan hijau, seusai menjalani masa hukumannya, mantan penyerang Liverpool ini beradaptasi dengan cukup baik di Barcelona.
Suarez bahkan sama sekali tidak terlibat tindakan kontroversial baik di dalam maupun di luar lapangan seperti yang pernah ia lakukan sebelumnya.
Dalam dua pekan terakhir, Suarez sendiri pasti akan makin dicintai oleh suporter Barcelona lantaran tampil sebagai pahlawan kemenangan Barcelona.
Pemain berusia 28 tahun ini menjadi pencetak gol kemenangan dalam duel El Clasico menghadapi Real Madrid, minggu lalu.
Selain itu, sebelumnya Suarez juga menjadi pahlawan baru Katalonia setelah dua golnya saat menghadapi Manchester City di leg pertama, memegang peranan penting dalam keberhasilan Barcelona melaju ke perempat final Liga Champions.
(ptr/ptr)