Jakarta, CNN Indonesia -- Tanpa Cristiano Ronaldo, Portugal bukanlah sebuah negara kuat di kompetisi sepak bola dunia. Pernyataan ini sepertinya tak bisa dibantah ketika mengacu pada fakta bahwa Portugal bertekuk lutut dengan skor 0-2 di hadapan Kepulauan Cape Verde di Estoril.
Memang hanya sebuah pertandingan persahabatan, namun jelas kekalahan 0-2 telah mencoreng sejarah sepak bola Portugal. Banyaknya pemain muda yang diturunkan pun tak bisa dijadikan alasan karena itu sepenuhnya merupakan tanggung jawab pelatih Fernando Santos.
Kekalahan ini bahkan membuat kritikan yang sebelumnya mereda, kembali menjadi kencang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Portugal dikejutkan oleh gol Odair Fortes di menit ke-38. Gol Fortes ini sendiri berbau keberuntungan mengingat ia mencetak gol setelah menyisir sisi kiri pertahanan Portugal dan melepas tendangan ke depan gawang.
Alih-alih menjadi umpan, bola kiriman Fortes justru langsung mengarah masuk ke gawang tanpa bisa dihentikan oleh Anthony Lopes.
Belum sempat Portugal bangkit, lima menit kemudian Cape Verde kembali menggelontorkan gol kedua ke gawang Portugal. Gege sukses mencetak gol memanfaatkan umpan Fortes.
Tertinggal dua gol saat turun minum, Portugal tak mampu mencetak gol balasan di babak kedua. Ketiadaan Ronaldo di lini depan membuat Portugal menjadi tumpul.
Itu terbukti dengan ketidakberhasilan Hugo Almeida, Joao Mario dkk mencetak satu gol pun ke gawang Cape Verde.
Kekalahan dari Cape Verde kembali menguatkan kritik yang sebelumnya sempat menghilang pasca keberhasilan Portugal mengalahkan Serbia dengan skor 2-1 dan menjadi pemuncak klasemen grup I.
Sejak awal babak kualifikasi Piala Eropa, Portugal memang dihantam keraguan lantaran sempat kalah 0-1 dari Albania di partai pembuka sebelum akhirnya bangkit lewat tiga kemenangan di tiga partai selanjutnya.
Ronaldo, menjadi aktor utama di dua dari tiga kemenangan itu dimana dirinya mencetak gol tunggal pada laga lawan Denmark dan Armenia, yang berakhir dengan skor 1-0 untuk Portugal.
Dan pada partai lawan Cape Verde inilah, Portugal kehilangan Ronaldo sehingga tak ada lagi dewa yang bisa menyelamatkan mereka di saat genting.
Santos Melihat Sisi PositifWalaupun mendapat kekalahan mengejutkan, Santos masih melihat sejumlah hal positif yang bisa dipetik dari pertandingan ini.
"Memang di babak pertama kami miskin kreativitas dan bermain sangat lambat. Namun di babak kedua, kami menunjukkan performa yang bagus," ujar Santos berpendapat.
"Kami terus menyerang dan menciptakan peluang walaupun hanya bermain dengan 10 orang. Itu sisi bagus yang bisa dilihat dari pertandingan ini," katanya menambahkan.
Santos juga tak melihat keputusannya untuk menurunkan sejumlah pemain muda sebagai sebuah keputusan yang patut disesali.
"Beberapa dari mereka telah menunjukkan indikasi yang bagus dan mungkin bisa jadi pemain inti di masa depan."
(ptr/ptr)