Devon, CNN Indonesia -- Setelah menaklukkan gurun, bertarung melawan badai salju, dan berhadapan dengan seekor beruang, Kevin Carr berhasil menjadi manusia tercepat berlari mengelilingi dunia.
Kevin Carr adalah seorang pria yang memiliki pekerjaan sebagai pelayan bar dari Woolacombe, Devon, Inggris. Pria yang kini berusia 34 tahun tersebut baru saja menyelesaikan lari mengelilingi dunia dalam tempo 621 hari.
Ia berlari dari garis start yang diawali di Dartmoor--sebuah dataran tinggi di selatan Devon pada Juli 2013. Dan kini ia telah kembali lagi ke titik awal setelah melewati jarak 26.232 km mengelilingi dunia. Ia telah berlari melewati empat benua yaitu Eropa, Asia, Amerika, dan Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sungguh sulit. Berat badan saya turun dan saya sampai memiliki jenggot berwarna jahe. Saya berhasil," kata Carr seperti dikutip
Mirror, Jumat (10/4).
Ia berhasil mengalahkan rekor dunia dengan selisih sekitar 24 jam. Rekor sebelumnya dipegang pria asal Australia, Tom Dennis pada 2013 lalu. Selain itu, Carr juga mencetak rekor baru sebagai orang pertama yang berlari keliling dunia tanpa tim pendukung.
Ia membawa seluruh perbekalan, peralatan, dan perlengkapan pendukung untuk perjalanannya dia selama itu dengan sebuah kereta dorong. Mirip kereta dorong bayi.
Barulah saat mendekati akhir perjalanannya barang bawaannya dapat dimasukkan ke dalam ransel.
Tapi, bukan susahnya berlari sambil mendorong kereta itu yang membuatnya pusing. Tekanan fisik dan mental dalam perjalanan itulah yang kerap menjadi mimpi buruk baginya.
"Di bulan pertama, saya muntah setiap pagi dan berpikir tentang apa yang telah saya kerjakan ini. Namun itulah yang membuatnya menjadi sebuah petualangan, ketidaktahuan (tentang sesuatu). Di situlah letak kesenangannya, dalam ketakutan," kata Carr.
Selain itu ia juga banyak mengalami tantangan, baik dari lingkungan maupun hewan liar.
"Saya telah mengalami beberapa hal menakutkan sepanjang jalan, dari anjing liar di Rumania sampai kondisi cuaca paling ekstrim yang bisa bayangkan," tuturnya.
"Yang paling menakutkan dari semua itu berhadap-hadapan dengan beruang di Kanada. Seekor beruang membuntuti dan mendekat ke arah saya. Saya gunakan petasan yang saya dapat dari seseorang untuk mengusirnya. Setelah tiga kali meleset, upaya keempat akhirnya membuat beruang tersebut berbalik."
Dari Devon, Carr menyusuri daratan Eropa sampai India. Ia kemudian terbang ke Australia dan berlari menyusuri benua tersebut dan menyeberang ke Selandia Baru.
Carr lalu melanjutkan pelariannya ke Kanada, Amerika Serikat, lalu Amerika Latin. Carr 'melompat' ke Iralndia, kemudian Skotlandia, sebelum mengakhiri perjalanannya ke Inggris dan Wales, serta kembali ke Devon
Carr yang juga seorang pelatih kebugaran berjuang melawan badai salju dan cuaca ekstrim.
"Saya juga harus menahan penderitaan. Saya menderita demam beberapa kali di India dan dua kali ditabrak mobill. Dua (tantangan alam) paling berat adalah di Kanada dan AS," ujar Carr, "Di atas semua itu, musim dingin yang tiba dua bulan lebih awal. Saya menghadapi temperatur yang sangat rendah, sampai dengan minus 29 derajat celsius."
Minat Terhadap LariCarr sudah tergila-gila dengan lari sejak usianya 11 tahun. Dia gemar lari melintasi alam di dekat rumahnya di Devon utara. Ketika usianya 14 tahun, Devon mencetak rekor di kelasnya untuk ketahanan fisik atlet.
Pria tersebut mulai berlari lintas alam tanpa henti pada usia 21 tahun dari Bradford ke Oxford (lebih dari 217 km) tanpa tim pendukung. Pada usia 29 tahun dia menjadi orang Britania Raya pertama yang berlari lintas alam sejauh 2011 km tanpa tim pendukung.
Kini, ia menjadi orang Inggris pertama yang berlari mengelilingi dunia selama 621 hari. Ia telah menggunakan hingga 16 pasang sepatu untuk melintasi 26 negara tersebut.
(kid/kid)