Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah mimpi yang berubah menjadi kenyataan adalah sesuatu yang benar-benar dapat terjadi. Setidaknya hal itu yang terwujud di turnamen golf paling bergengsi US Masters.
Ketika Ethan Couch bangun dari tidurnya pasca operasi otak 18 bulan lalu, perawatnya menyarankan agar ia pulang ke rumah dan memikirkan keinginan terbesarnya. "(Keinginan) itu bisa yang sejujurnya kamu inginkan," kata sang perawat.
Suster tersebut keluar dari kamarnya dan Ethan hanya melihat kepadanya seraya berkata 'Saya ingin pergi ke the Masters'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ia anak yang baik, pemikir, hormat, dan luar biasa. Kami hanya senang bahwa ini terjadi kepadanya," tutur sang ibunda, Jennifer Couch, seperti yang dikutip dari situs CNN, Senin (13/4) WIB. "Kami sangat bangga kepadanya,"
"Saya memiliki tumor otak yang tidak dapat dioperasi. Tumor itu menyumbat cairan tulang belakang, sehingga pada tahun 2013 para staf medis membuat lubang baru agar cairan tulang belakang mengalir," kata bocah 13 tahun tersebut menceritakan tentang kondisinya, tectal glioma.
Pegolf PGA tour profesional, Kevin Streelman, paham rasanya memiliki anak dengan masalah kesehatan -- bayi putrinya telah menjalani perawatan insentif. Streelman pun kemudian berhubungan dengan keluarga Couch melalui Yayasan Wujudkan Impianmu (Make-A-Wish Foundation).
Ethan sedang berada di rumah saat ia mendapat panggilan telepon dari Streelman yang mengatakan ia akan membawanya ke the Masters. Streelman pun berkata bahwa ia menginginkan Ethan untuk menjadi caddy-nya di kompetisi Par 3.
Di kompetisi Par 3 tersebut setiap peserta memang bebas untuk mengajak siapa pun menjadi caddy, entah itu teman, rekan, atau kerabat.
"Saya merasa seperti saya akan pingsan. Itu mengagumkan. Ini bahkan bukan merupakan kesempatan sekali dalam seumur hidup. Tidak orang yang dapat melakukannya.
"Ini super cool. Ketika memukul pada lubang pertama, ia (Streelman) berkata bahwa ia ingin menang untukku.
"Ada kutukan bahwa tidak ada pegolf pun yang pernah memenangkan Par 3 dan the Masters di tahun yang sama. Tapi Streelman mengatakan dia tidak khawatir tentang hal itu. Ia mengatakan ia bisa memenangkan keduanya," tutur Ethan.
Streelman ternyata benar-benar memegang kata-katanya.
Dengan Ethan di sisinya, pegolf tersebut mengalahkan Rory McIlroy dan caddy-nya, Niall Horan, yang merupakan bintang grup band One Direction, Tiger Woods dan anaknya, serta Jack Nicklaus yang mencetak
hole-in-one pertama di The Masters.
"Ada beberapa hal yang lebih penting dari golf. Menghabiskan waktu dengannya (Ethan) mempunyai makna lebih besar dari memenangkan jaket hijau," ujar Streelman.
Ketika ditanyai apa yang akan Ethan katakan kepada anak-anak seumurannya tentang memimpi menjadi kenyataan, ia menjawab, "Jika mereka percaya diri mereka sendiri, maka mereka dapat melakukan apapun yang mereka inginkan."
(vws)