Dubai, CNN Indonesia -- Bukan hanya murid sekolah badung yang melakukan kecurangan di toilet saat menghadapi ujian. Nyatanya hal itu pun dilakukan seorang grand master catur asal Georgia, Gaioz Nigalidze, 25, dalam kejuaraan catur dunia di Dubai akhir pekan lalu.
Akibatnya Nigalidze pun didiskualifikasi dari kejuaraan catur yang memberi hadiah hingga US$12 ribu tersebut.
Bagaimanakah aksi Nigalidze itu kepergok? Seperti dilansir
CNN, semua itu berawal dari kecurigaan lawan tanding Nigalidze, seorang pecatur asal Armenia, Tigran Petrosian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petrosian mengaku curiga melihat lawan mainnya tersebut bolak balik ke kamar kecil. Ia merasa ganjal dan melaporkannya kepada panitia.
'Pecatur asal Armenia menyadari keganjilan dari pecatur asal Georgia yang secara berkala pergi ke toilet setelah setiap langkah krusial dalam pertandingan catur tersebut,' demikian rilis panitia lomba seperti dikutip
CNN.
Lantas panitia memeriksa Nigalidze secara seksama. Tak ditemukan petunjuk indikasi kecurangan pada diri pria tersebut. Namun, panitia menemukan sebuah ponsel pintar tersembunyi di balik kertas toilet di dalam kamar kecil.
Semula Nigalidze enggan mengakui ponsel itu sebagai miliknya. Tapi, Nigalidze lupa mematikan jaringan media sosial yang terhubung langsung ke akun miliknya. Itulah yang menjadi bukti tak dapat dibantah Nigalidze.
'Panitia juga menemukan proses pertandingannya sedang di analisis dalam salah satu aplikasi catur ini,' lanjutan pernyataan panitia.
Akibat pelanggaran tersebut, selain didiskualifikasi, Nigalidze juga tak boleh ikut kompetisi dunia selama tiga tahun. Sanksi itu bisa bertambah lagi jadi 15 tahun.
Kasus Nigalidze bukanlah kecurangan yang pertama dalam kejuaraan catur dunia. Tahun 2008, seorang pemain catur asal Iran juga dilarang bermain dalam Dubai Terbuka setelah mendapatkan bantuan dari seseorang yang menonton pertandingannya melalui siaran langsung dan mengirimkan saran melalui pesan singkat ke pemain tersebut.
(kid/kid)