Bowie Haryanto
Bowie Haryanto

Mencari Detail Kecil di Barca Vs Munich

Bowie Haryanto | CNN Indonesia
Rabu, 06 Mei 2015 14:04 WIB
Apa jadinya jika dua tim dengan penguasaan bola terbaik di Eropa bertemu? Apakah pertandingan Barcelona melawan Munich akan berlangsung membosankan?
Barcelona dikalahkan Bayern Munich dengan agregat 0-7 pada semifinal Liga Champions dua musim lalul. (REUTERS/Albert Gea)
Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Barcelona, CNN Indonesia -- Apa jadinya jika dua tim dengan penguasaan bola terbaik di Eropa bertemu? Apakah pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions antara Barcelona melawan Bayern Munich di Camp Nou, Rabu (6/5), akan berlangsung membosankan?

Ketika Josep Guardiola meninggalkan Barcelona pada 2012, pelatih berkepala pelontos itu mungkin tidak pernah berpikir akan menghadapi klub yang sudah membesarkan namanya tersebut.

Selain pernah menjadi pemain Barcelona sepanjang 1990 hingga 2001, Guardiola juga menjadi pelatih Azulgrana pada 2008 hingga 2012.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengandalkan permainan sepak bola yang dikenal dengan tiki taka, Guardiola berhasil mempersembahkan 14 gelar bergengsi. Catatan yang membuat Guardiola menjadi pelatih dengan gelar terbanyak bersama Azulgrana.

Barcelona tidak pernah menanggalkan ciri khas permainan tiki taka meski sudah terjadi tiga pergantian pelatih: Tito Vilanova, Gerardo Martino, dan kini Luis Enrique.

Menariknya, di saat bersamaan, Guardiola juga menularkan pola permainan yang mengandalkan penguasaan bola dan umpan-umpan pendek itu sejak menjadi pelatih Munich musim lalu.

Hasilnya, Anda akan menyaksikan dua tim master tiki taka bertemu di Camp Nou. Statistik pun menunjukkan, baik Barcelona dan Munich, adalah dua tim dengan penguasaan bola terbaik di pentas Liga Champions musim ini.

Seperti dikutip dari Eurosport, Munich merupakan tim dengan rata-rata penguasaan bola terbesar di Liga Champions musim ini dengan 66,1 persen per pertandingan. Barcelona berada di posisi kedua dengan 63,9 persen.

Tidak membosankan

Lalu apa jadinya jika dua tim dengan penguasaan bola terbaik bertemu? Apakah akan membosankan? Jawabannya, tidak!

Anda tidak akan mendapatkan sepak bola yang membosankan jika melihat tim berisikan Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar melawan tim yang memiliki pemain seperti Mario Goetze, Thomas Mueller, dan Thiago Alcantara.

Absennya sejumlah pemain bintang di kubu Munich seperti Arjen Robben dan Franck Ribery, dijamin tidak akan mengurangi daya tarik pertandingan.

Namun, pertandingan dini hari nanti tidak akan seperti pertemuan Barcelona melawan Munich di semifinal Liga Champions dua musim lalu. Ketika itu Munich menghancurkan Azulgrana dalam pertandingan dua leg dengan agregat kemenangan 7-0.

Kedua tim memiliki lini belakang dan tengah yang sama kuatnya. Lini depan Munich juga tidak kalah tajam dari Barcelona. Die Roten bahkan menjadi tim tersubur di Liga Champions hingga babak semifinal dengan 30 gol.

Maka detail-detail kecil akan sangat menentukan hasil pertandingan. Satu momen kelengahan, baik saat sepak pojok atau saat serangan balik, bisa membuat sebuah tim menelan kekalahan.

Situasi bola mati juga bisa menjadi pembeda di pertandingan ini. Seperti yang terjadi di banyak pertandingan penting, pencetak gol di laga Barcelona melawan Munich juga berpeluang datang dari sumber tidak terduga, seorang bek terutama.

Tumpuk gelandang

Absennya Robben dan Ribery kemungkinan besar akan membuat Guardiola menumpuk lima pemain di lini tengah. Hal itu dilakukan untuk meredam lini tengah Barcelona yang akan diisi Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan Ivan Rakitic.

Juan Bernat, Thiago Alcantara, Xabi Alonso, Javier Martinez, dan Philipp Lahm, berpeluang mengisi lini tengah Munich.

Bernat dan Lahm akan digunakan Guardiola untuk merusak konsentrasi dua fullback Barcelona, Dani Alves dan Jordi Alba. Umpan-umpan silang Bernat dan Lahm juga sangat dinanti Robert Lewandowski di lini depan.

Dengan kecepatan yang dimiliki trio 'MSN': Messi, Suarez, Neymar, Guardiola sepertinya akan memilih Medhi Benatia ketimbang Dante untuk mengisi jantung pertahanan Munich bersama Jerome Boateng dan Rafinha.

Trio 'MSN', yang sudah mempersembahkan 108 gol musim ini, jelas akan kembali mengandalkan Barcelona. Munich harus mewaspadai umpan terobosan diagonal yang dilepaskan para gelandang Barcelona untuk trio 'MSN'. (har/har)
LEBIH BANYAK DARI KOLUMNIS
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER