Membedah Kekuatan Indonesia Lawan Denmark di Piala Sudirman

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2015 11:08 WIB
Indonesia berpeluang besar untuk mengakhiri babak penyisihan dengan status juara grup karena unggul dari segi materi tim jika dibandingkan dengan Denmark.
Ahsan/Hendra harus bisa menyumbang poin bagi Indonesia di partai pembuka. (Dok. PBSI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia akan menghadapi Denmark di penyisihan grup C Piala Sudirman dimana duel ini akan memperebutkan posisi juara grup. Indonesia sendiri menurunkan formasi yang berbeda dalam laga kali ini.

Pada duel ini, Indonesia memainkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Bellaetrix Manuputty (tunggal putri), Firman Abdul Kholik (tunggal putra), Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri), dan Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran).

Meski ada tiga perubahan yang dilakukan oleh Indonesia di laga ini, namun secara garis besar peluang bagi Indonesia untuk memenangkan pertandingan hampir sama seperti saat menghadapi Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahsan/Hendra yang tampil di partai pembuka menghadapi Kim Astrup/Anders Skaarup tentunya diharapkan bisa memulai pertandingan dengan keunggulan 1-0 di tangan Indonesia.

Dari rekor pertemuan, Ahsan/Hendra berhasil mengalahkan Astrup/Skaarup dalam duel pertama mereka di Indonesia Terbuka dengan skor 21-14, 21-11.

Namun pertemuan setahun lalu itu tentunya tidak merefleksikan kekuatan mereka saat ini. Ahsan/Hendra harus waspada sejak awal pertandingan jika tidak ingin kecolongan angka dari Denmark pada nomor ganda putra ini.

Peran Tunggal Putri

Seperti laga sebelumnya lawan Inggris, duel lawan Denmark juga ditentukan oleh peran tunggal putri Indonesia di partai kedua.

Meski selama ini dianggap sebagai salah satu titik terlemah dalam tim Indonesia, namun tunggal putri jelas bakal ditargetkan untuk bisa mendulang poin dari pertemuan melawan Denmark kali ini.

Indonesia menurunkan Bellaetrix untuk menghadapi Line Kjaersfeldt. Meskipun dari segi peringkat BWF, Bellaetrix lebih rendah dari Kjaersfeldt, namun peluang Bellaetrix untuk menang sangatlah terbuka lebar.

Kjaersfeldt akan memanfaatkan postur tubuhnya yang tinggi untuk terus menekan dan disinilah defense Bellaetrix diuji.

Selain itu, Kjaersfeldt termasuk tipe pemain yang terlihat sangat ngotot dan ekspresif di lapangan sehingga Bellaetrix jangan sampai tertekan dan terintimidasi oleh hal itu.

Jika Bellaetrix bisa memenangkan duel tunggal putri, ditambah kemenangan Ahsan/Hendra di partai pembuka, maka angin kemenangan bakal bertiup ke Indonesia.

Melihat Firman di Hadapan Jorgensen

Setelah tidak adanya lima pemain bintang di skuat Denmark saat ini, tunggal putra adalah satu-satunya nomor dimana Denmark memiliki keyakinan sangat besar untuk bisa meraih poin.

Pada nomor ini, mereka memiliki pebulutangkis peringkat tiga dunia Jan O Jorgensen, sementara itu Indonesia bakal menurunkan Firman yang masih merupakan pemain muda.

Di atas kertas, tim pelatih Indonesia tentunya tidak berharap banyak agar Firman bisa mendulang poin bagi tim Indonesia.

Menurunkan Firman di duel ini bisa dilihat sebagai salah satu bentuk persiapan Indonesia menjelang perempat final.

Tim pelatih tentunya ingin melihat siapa yang lebih baik diantara tiga pemain muda yang ada di dalam tim, setelah pada laga pertama lalu mereka menurunkan Jonatan Christie.

Jika Firman bisa membuat kejutan dengan mengalahkan Jorgensen, maka bisa jadi Indonesia bakal mengunci kemenangan di partai ketiga ini, namun pertarungan sengit sepertinya sudah cukup membuat tim pelatih puas dengan penampilan Firman nantinya.

Greysia/Nitya Kembali Pastikan Kemenangan?

Tidak adanya Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen membuat Greysia/Nitya menjadi semakin difavoritkan untuk bisa meraih poin dari partai ganda putri. Di nomor ini, Denmark menurunkan Maria Helsbol/Maiken Fruegaard.

Meski difavoritkan, kemenangan saja tidak cukup bagi Greysia/Nitya di laga ini. Mereka juga harus bisa menunjukkan performa terbaik mereka, sebuah hal yang belum mereka lakukan di laga perdana lawan Inggris meskipun ketika itu pertandingan hanya berjalan satu game saja.

Seperti halnya saat menghadapi Inggris, Greysia/Nitya bisa kembali jadi penentu kemenangan bagi Indonesia lewat raihan poin ketiga yang mereka dapatkan.

Namun andaikata ternyata sebelum mereka bermain Indonesia tertinggal dengan skor 1-2, rasanya Greysia/Nitya juga tetap bisa memikul tanggung jawab untuk menyamakan kedudukan.

Mental Praveen/Debby

Keputusan tim pelatih untuk menurunkan Praveen/Debby di laga ini boleh dibilang cukup mengejutkan. Hal itu terjadi mungkin dikarenakan performa Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang tidak memuaskan di laga pertama.

Di turnamen perorangan, Praveen/Debby adalah salah satu ganda yang menarik perhatian dalam setahun terakhir karena mereka sukses mengganggu dominasi para ganda papan atas. Namun untuk turnamen beregu, kemampuan mereka masih perlu mendapat ujian.

Jika perhitungan tim pelatih tepat, maka Praveen/Debby bakal bermain tanpa beban melawan Mads Pieler Kolding/Sara Thygesen karena Indonesia sudah unggul 3-1 di empat partai awal.

Namun mental bertanding Praveen/Debby bakal mendapat ujian bila ternyata mereka main dalam partai penentuan dimana Indonesia dan Denmark masih imbang 2-2.

Jika Praveen/Debby tak mendapatkan tekanan dari segi non teknis, maka Indonesia tetap bisa bernapas lega meskipun skor 2-2 terjadi sebelum partai kelima.

Indonesia Harus Juara Grup

Meskipun sudah sama-sama lolos ke babak perempat final, Indonesia dan Denmark sama-sama memiliki keinginan yang serupa, jadi juara grup.

Hal ini tidak lain untuk mendapatkan lawan yang di atas kertas lebih ringan pada babak perempat final nantinya.

Bagan babak perempat final sendiri nantinya ditentukan lewat mekanisme undian dimana para juara grup bakal bertemu para runner up grup. Karena itu penting untuk menjadi juara grup seperti Tiongkok, Jepang, dan Malaysia agar Indonesia tak menghadapi mereka di pertemuan dini pada babak perempat final.

Menjadi juara grup tentunya juga akan mengangkat moral tim dan menaikkan rasa percaya diri para pemain sebelum Piala Sudirman memasuki fase-fase krusial nantinya.
(ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER