Jakarta, CNN Indonesia -- Xavi Hernandez adalah ikon Barcelona namun kisah mereka berdua bakal berakhir di akhir musim ini. Xavi telah memutuskan untuk pergi dari Barcelona dan bergabung dengan klub Qatar, Al Sadd.
Xavi telah bergabung dengan akademi Barcelona sejak tahun 1991 saat dirinya berusia 11 tahun. Berangkat dari pemain akademi di La Masia, Xavi terus tumbuh hingga jadi bagian penting Barcelona di era 2000-an.
Dalam periode emas Barcelona di satu dekade terakhir, bukan hanya Lionel Messi yang berperan penting. Xavi juga memegang andil besar di dalamnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiki-taka Barcelona yang memesona pun lahir berkat kontrol permainan yang luar biasa dari Xavi. Namun kini setelah melewatkan 24 tahun di Barcelona, bila dihitung dari sejak akademi, Xavi akhirnya memutuskan untuk hengkang di akhir musim ini.
"Mimpi besarnya adalah mengakhiri karir di Barcelona, namun dia saat ini sudah berusia 35 tahun dan kemudian datang momen dimana ia berkata 'cukup' untuk karirnya di sini," tutur ayah Xavi, Joaquin Hernandez seperti dikutip dari ESPN.
"Xavi sangat beruntung karena ia mendapatkan tawaran yang menarik dan ia bisa terus melanjutkan karirnya sebagai pemain sepakbola."
"Momen ini juga tepat bagi Xavi untuk mempersiapkan diri sebagai pelatih di masa depan juga momen yang pas baginya untuk beristirahat sejenak," katanya melanjutkan.
Xavi sendiri pada musim ini sudah mulai kehilangan tempat di tim utama Barcelona sejak kedatangan Ivan Rakitic.
Bersama Barcelona di tingkat domestik, Xavi sudah memenangi delapan titel La Liga, dua titel Piala Raja, Enam titel Piala Super Spanyol.
Sedangkan di level kontinental dan internasional, Xavi menjuarai tiga Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antar Klub.
(ptr/ptr)