Roma, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, pada Rabu (20/5) berkata bahwa ia muak dengan skandal pengaturan skor yang melanda sepak bola di negaranya. Ia juga menuntut adanya perubahan untuk membersihkan sepak bola dan juga agar stadion bisa kembali terisi penuh.
Satu tahun lalu, Renzi telah berjanji untuk melakukan perubahan radikal pada sepak bola Italia setelah seorang penggemar sepak bola tewas tertembak di final Piala Italia. Namun reformasi yang ia janjikan tidak pernah terwujud.
Pada Selasa (19/5), polisi menahan 50 orang terkait kasus pengaturan skor di divisi ketiga dan juga di liga semi-profesional Italia. Di antara orang-orang yang ditangkap tersebut, terdapat manajer tim, pemain, dan juga seseorang yang diduga anggota kelompok mafia Calabrian yang telah mengatur lusinan pertandingan di seluruh Italia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya muak dengan yang terjadi di sepak bola. Pada beberapa tahun terakhir, terjadi beberapa skandal yang membuat Anda terperangah," kata Renzi pada wawancara dengan radio sebelum final Piala Italia yang akan berlangsung pada Rabu (20/5) malam.
Ia juga berkata bahwa Italia harus mengikuti jejak langkah Britania Raya, Jerman, dan Spanyol, yang telah sukses mengakhiri aksi kekerasan suporter dan juga berinvestasi pada stadion sehingga keluarga tertarik untuk datang menyaksikan pertandingan sepak bola.
Di Italia sendiri sering terjadi aksi rusuh dengan stadion yang hanya diisi separuhnya, bahkan di kompetisi paling atas Serie-A.
Tuduhan-tuduhan pengaturan skor telah mewarnai sepak bola Italia pada beberapa tahun terakhir. Komplotan kriminal juga semakin sering menggunakan sepak bola sebagai fokus pasar judi -- terbesar di Eropa -- dan juga menggunakannya sebagai cara untuk mendapatkan uang dan mencuci uang.
"Peristiwa di divisi tiga kami sangat memalukan," kata Renzi yang juga seorang pendukung tim Fiorentina.
Penyelidik mencurigai 28 pertandingan Divisi Tiga Lega Pro dan semi-profesional Serie D telah diatur hasilnya.
Tanpa menyebutkan nama, Renzi berkata bahwa sepak bola Italia harus menyingkirkan "karakter yang menggunakan cara-cara yang bisa dipertanyakan dalam memimpin sepak bola Italia di semua level."
(vws)