Barcelona, CNN Indonesia -- Sesuai yang dijanjikan, Xavi akhirnya mengumumkan secara resmi tentang akhir kariernya bersama Barcelona musim ini. Musim depan Xavi akan bermain di Negara Teluk bersama klub Qatara, Al Sadd.
"Keputusan ini sudah final, namun sulit untuk saya ambil," kata Xavi dalam jumpa pers setelah sesi latihan tim Barcelona, Kamis (21/5) seperti dikutip
ESPN. "Akan sangat sulit bagi saya untuk tidak mengenakan seragam Barcelona. Tetapi saya masih memiliki tiga pertandingan sisa (bersama Barcelona)."
Bagi Xavi, Barcelona bukanlah sekedar klub. Tim Katalonia itu adalah sekolah sekaligus pembentuk jati dirinya sebagai salah satu gelandang pengatur serangan terbaik dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim lalu, Xavi sempat dirumorkan akan hijrah ke Amerika untuk bergabung dengan New York City FC. Namun saat itu pemain asal Spanyol tersebut memutuskan untuk tetap bertahan di Camp Nou.
"Saya bahagia dapat tetap bertahan di Barcelona pada tahun ini," ujar Xavi melanjutkan. "Saya ingin berterima kasih kepada para suporter, mereka telah begitu baik kepada saya."
Keputusan Xavi meninggalkan Barcelona di akhir musim, bukan musim lalu itu terlihat tepat. Pasalnya ia berpeluang menutup musim dan karier di Barcelona dengan raihan tiga trofi atau
treble.
Trofi pertama, La Liga, sudah pasti diperoleh Xavi dkk akhir pekan lalu.
"Saya ingin terus bermain. Saya tahu saya masih dapat bermain, meskipun di level liga yang lebih rendah," kata pria berusia 35 tahun tersebut.
Barcelona SejatiXavi adalah seorang Barcelona sejati. Lahir di kota Katalonia tersebut, Xavi kecil lantas bergabugn dengan akademi sepak bola Barcelona, La Masia.
Dia sudah bergabung di Camp Nou sejak usianya 11 tahun dan memulai debut senior pada 1998. Xavi yang telah dewasa kemudian menjelma menjadi kunci dari taktik permainan khas Barcelona, tiki-taka.
Sejauh ini Xavi sudah memenangkan 23 trofi bersama Barcelona. Ia berpeluang meraih dua trofi lagi yakni Piala Raja dan Liga Champions. Trofi La Liga yang dipastikan direngkuh pada akhir pekan lalu merupakan yang ke delapan bagi Xavi. Selain itu, selama ini Xavi sudah meraih tiga gelar Liga Champions bersama Barcelona.
Atas dasar itu, Xavi yakin tanpa dirinya tim Katalonia akan tetap meraih kesuksesan.
"Saya merupakan produk Barcelona. Saya pikir saya telah tampil dengan sangat baik, saya telah melakukan apa yang diajarkan pada saya," ujar Xavi menegaskan.
Selain bersama Barcelona, Xavi pun sukses bersama timnas Katalonia. Meskipun ia merupakan putra Katalonia, Xavi menjadi pemain vital bagi timnas Spanyol saat dua kali memenangkan Piala Eropa (2008 dan 2012) dan Piala Dunia 2010.
(kid/kid)