Jakarta, CNN Indonesia -- Keberhasilan Chelsea menjuarai Piala Liga dan Liga Primer Inggris musim ini tak lantas membuat Chelsea terhindar dari kritik yang menghampiri. Julukan tim yang membosankan ataupun strategi parkir bus lekat dengan perjalanan Chelsea tahun ini.
Sepanjang musim ini tim asuhan Jose Mourinho tersebut seringkali diejek karena menggunakan taktik 'parkir bus', istilah yang pertama kali digunakan oleh mantan manajer Tottenham Hotspur, Martin Jol, pada 2004 silam.
Namun bukan Mourinho namanya jika ia diam saja ketika kritikan mengalir deras kepada timnya. Dengan caranya sendiri, manajer asal Portugal itu melontarkan pujian pada para 'sopir bus'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama-tama saya menghormati para pengemudi bus," ujar Mourinho sambil tersenyum saat berbicara dalam peluncuran saluran sepak bola BT Sports di London. "Anda harus menjadi seorang pengemudi yang sangat bagus untuk menjadi pengemudi bus."
"Untuk memarkir bus, Anda membutuhkan bantuan. Tanpa adanya bantuan, Anda akan menabrakkan bus itu. Jadi pujian harus diberikan pada para pengemudi bus, atau manajer yang tahu bagaimana cara memarkir bus."
Mourinho sendiri juga mengatakan tidak mudah untuk melakukan taktik 'parkir bus' di atas lapangan.
"Terkadang Anda mendominasi dan kadang didominasi dalam sebuah pertandingan."
"Terkadang tim lawan sedang berada di puncak permainan mereka sehingga Anda harus menggunakan cara bermain yang berbeda. Tidak mudah untuk melakukan itu," ujar Mourinho,
"Hal serupa terjadi pula bagi pengemudi bus. Mereka membutuhkan banyak latihan dan pengalaman untuk memarkir bus mereka."
"Dalam dunia sepak bola, dibutuhkan waktu dan kerja keras untuk mengerti hal ini," ujar mantan manajer Real Madrid tersebut menambahkan.
'Parkis Bus' Jadi Faktor Penting di Liga PrimerMourinho yang pernah mengarsiteki Inter Milan dan Real Madrid itu juga merasa, taktik 'parkir bus' sangat diperlukan di kompetisi seketat Liga Primer Inggris.
Bahkan Mourinho menyebut Madrid dan Inter tidak akan mampu bertahan di Liga Primer, karena tak mampu beradaptasi dengan lingkungan keras kompetisi top Inggris tersebut.
"Tim Real Madrid saya tidak mampu bertahan ketika menghadapi tendangan penjuru," ujar Mourinho.
"Mereka mampu mencetak lima, enam, hingga tujuh gol dalam satu pertandingan. Mereka dapat menghancurkan tim mana saja, tetapi mereka tidak dapat bertahan saat menghadapi tendangan penjuru."
"Jika Anda bermain di Liga Primer dan tak mampu bertahan saat menghadapi tendangan penjuru, Anda akan kalah, bahkan saat menghadapi klub dari League Two (kompetisi kasta keempat Inggris)," kata pelatih berjuluk 'The Special One' itu meyakini.
Hal serupa juga akan dialami oleh Inter. Menurut Mourinho cara bermain klub Serie A Italia itu akan kesulitan ketika diterapkan di Liga Primer, karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan kompetisi di Italia.
(ptr/ptr)