Jakarta, CNN Indonesia -- Tahun 2000 silam, Guam bertekuk lutut 0-16 di hadapan Tajikistan dan 0-19 di tangan Iran. Setelah 15 tahun berselang, Guam mencetak sejarah kemenangan perdana di babak kualifikasi Piala Dunia dengan menaklukkan Turkmenistan dengan skor 1-0.
Sejarah sepakbola Guam memang lebih sering diwarnai oleh kekalahan. Bukan hanya sekedar kekalahan biasa, melainkan kekalahan dengan skor fantastis.
Guam pernah kalah 0-19 dari Iran, 0-16 dari Tajikistan, 0-21 dari Korea Utara, 0-11 dari Hong Kong, 0-11 dari Palestina, dan 0-9 dari Taiwan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dalam setahun terakhir, peruntungan tim nasional Guam mulai berubah. Lawan-lawan yang dulu menjadikan Guam sebagai lumbung gol adalah pihak yang merasakan langsung perbedaan kekuatan Guam.
Guam mampu mengalahkan Taiwan 2-1, Guam mampu menahan Hong Kong 0-0, dan Guam juga sukses menahan Singapura 2-2.
Kejutan dan kemenangan besar Guam kemudian hadir pada Kamis kemarin ketika mereka sukses mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 1-0 atas Turkmenistan.
Sebuah gol bunuh diri Serdar Annaorazov di menit ke-14 sudah cukup mengantarkan Guam mencatat kemenangan bersejarah.
Setelah menjadi lumbung gol Iran dan Tajikistan di kualifikasi Piala Dunia 2002, Guam memang tidak pernah lagi ikut serta dalam ajang kualifikasi Piala Dunia pada tiga penyelenggaraan setelahnya.
Kualifikasi Piala Dunia 2018 ini menjadi keikutsertaan kembali Guam setelah absen sekian lama dan mereka berhasil memulainya dengan kemenangan perdana di ajang kualifikasi Piala Dunia.
"Ini adalah kesempatan untuk mengubah wajah Guam di dunia sepakbola dan mengubah wajah sepakbola di sini," ujar Jason Cunliffe, kapten sekaligus pemegang rekor gol dan penampilan terbanyak untuk Guam.
"Hal yang kami lakukan setelah ini adalah terus mencoba mengembangkan sepakbola. Akan banyak anak kecil yang terinspirasi dan hal ini bakal memunculkan kepedulian dan perhatian mereka nantinya."
Cunliffe sudah masuk tim nasional Guam sejak 2006 dan ia pun turut merasakan pedihnya kekalahan-kekalahan telak yang diderita Guam.
"Saya mengalami kekalahan dengan selisih dua digit dan itu masih terjadi hingga 2009. Karena itu, bisa mengubah keadaan seperti saat ini rasanya sungguh luar biasa," ucap Cunliffe.
Guam sendiri tergabung dengan Oman, Iran, India, dan Turkmenistan di penyisihan grup D zona Asia. Walaupun agak sulit untuk bisa memetik kemenangan atas Iran dan Oman, pendukung Guam masih bisa berharap hadirnya kemenangan berikutnya dari laga lawan India dan Turkmenistan.
(ptr/ptr)