Jakarta, CNN Indonesia -- Ada hal unik tentang karier Zlatan Ibrahimovic selama ini. Pemain Swedia ini disebut-sebut sebagai pemain yang bakal menjadi jimat keberuntungan untuk memenangi liga domestik namun ia tak akan pernah membawa tim yang dibelanya menjadi juara Liga Champions.
Di setiap klub yang dibela oleh Ibrahimovic, Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, hingga Paris Saint Germain, semuanya pernah dibawa Ibrahimovic menjadi juara liga domestik.
Namun 'berkah' Ibrahimovic di kompetisi domestik tak berlanjut di ajang Liga Champions. Ibrahimovic belum sekalipun memenangi Liga Champions meskipun dari tahun ke tahun selalu tampil di ajang ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesialan Ibrahimovic di ajang Liga Champions mungkin bisa dilihat dari kiprah Inter dan Barcelona. Setelah Ibrahimovic hengkang dari Inter, Nerrazurri langsung juara Liga Champions 2009/2010.
Pun begitu halnya dengan yang terjadi pada Barcelona. Mereka mampu menjadi juara Liga Champions 2010/2011, semusim setelah Ibrahimovic tak lagi jadi bagian skuat mereka.
"Jika saya tidak memenangi Liga Champions dalam karier saya, saya tetap yakin bahwa karier saya tetap fenomenal," ucap Ibrahimovic seperti dikutip dari Football Italia.
Masa depan Ibrahimovic di PSG saat ini memang masih jadi tanda tanya. Dengan usia Ibrahimovic yang mendekati 34 tahun, PSG memang sepertinya menginginkan darah baru sebagai ikon klub.
Milan sendiri kemudian dengan senang hati membuka pintu bagi Ibrahimovic. Namun satu kelemahan Milan untuk menggoda Ibrahimovic adalah mereka tak bermain di Liga Champions musim depan.
"Banyak yang berkata bahwa yang saya pikirkan saat ini adalah kesempatan bermain di Liga Champions, namun itu tidaklah benar," kata Ibrahimovic.
"Saya masih memiliki kontrak satu tahun bersama PSG dan tidak memiliki rencana lain. Namun tentunya semua bisa berubah seiring hari berganti," ujar Ibrahimovic membuka peluang kemungkinan pindah dari PSG.
Menurut Ibrahimovic, kriteria klub pilihannya saat ini bukanlah tentang prestasi ataupun peluang meraih banyak gelar.
"Saya kini memiliki pola pikir yang berbeda untuk menentukan klub pilihan. Saya ingin berada di klub yang membuat saya nyaman, memiliki waktu yang menyenangkan, dan bermain sepakbola dengan gembira."
"Selain itu sebagai seorang ayah, saya pun harus memikirkan keluarga saya. Saya ingin keluarga saya berada di kota yang membuat mereka nyaman," tutur Ibrahimovic.
(ptr/ptr)