Turin, CNN Indonesia -- Pemain Juventus yang berstatus free transfer di musim panas ini, Simone Pepe menyatakan bahwa para pemain Juventus begitu kecewa usai kekalahan pada final Liga Champions lawan Barcelona. Mereka tak bisa tidur dan saling berkomunikasi via whatsapp.
Pepe mengakui bahwa kekalahan dari Barcelona membuat Juventus larut dalam kekecewaan yang luar biasa. Kegagalan di Berlin itu seolah membuat mereka lupa bahwa mereka telah mengantongi dua gelar musim itu.
"Usai final, saya berkata pada rekan setim bahwa kami akan mengalami perasaan yang lebih buruk setelah keluar dari stadion dan ternyata hal itu tidak salah."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada yang bisa bersikap biasa usai kalah di babak final Liga Champions. Rasa sakit lantaran gagal di saat kami begitu dekat dengan trofi juara membuat kesedihan itu begitu berat ditanggung," ujar Pepe.
Atas dasar itulah, para pemain Juventus pun tak bisa terlelap selepas kembali ke hotel dengan kekalahan di tangan.
"Saya tak bisa tidur malam itu dan saya bukanlah satu-satunya yang tak mampu melakukannya. Saya masuk ke grup Whatsapp para pemain Juventus dan ternyata semuanya ada di sana," kata Pepe.
Meskipun Pepe bakal dilepas oleh Juventus di musim panas ini dan tak akan lagi berbaju hitam-putih, Pepe tetap menyuarakan dukungan bagi Juventus.
"Kami telah membentuk sebuah tim yang solid namun saya yakin bahwa akan ada peluang bagi Juventus di musim-musim selanjutnya dengan pemain baru."
"Pemain dan pelatih bisa berganti di Juventus, namun kebesaran dan mental juara Juventus tetaplah abadi," tutur Pepe.
Juventus memang bakal mengalami sejumlah pergantian di barisan lini depan. Selain Pepe, Juventus juga tak lagi memiliki Carlos Tevez yang hengkang ke Boca Juniors.
Sebagai gantinya, Mario Mandzukic dan Paulo Dybala sudah resmi didatangkan ke Turin.
"Saya rasa Dybala akan memakai nomor tujuh peninggalan saya. Walaupun Juventus berbeda dengan Palermo, saya tetap yakin ia akan bersinar di sana. Dia mengingatkan saya pada sosok Vincenzo Montella."
"Tevez dan Mandzukic memiliki karakter yang berbeda, namun keduanya memiliki satu persamaan yaitu keduanya adalah petarung di lapangan."
"Mandzukic adalah tipe pemain yang rela berdarah di lapangan dan dua detik kemudian sudah kembali berdiri," tutur Pepe memberikan pujian.
(ptr/ptr)