Bidik Wimbledon, Andy Murray Temui Psikiatris

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Senin, 29 Jun 2015 09:00 WIB
Petenis nomor tiga dunia, Andy Murray, sering kali mengalami emosi yang naik-turun ketika bertanding, sehingga ia kini menemui seorang psikiatris.
Petenis Britania Raya, Andy Murray, membidik gelar Wimbledon kedua dalam kariernya. (REUTERS/Pascal Rossignol))
London, CNN Indonesia -- Petenis nomor satu Britania Raya, Andy Murray mencari seorang psikiatris untuk membantunya untuk melangkah jauh di turnamen Wimbledon.

Atlet papan atas dunia, terutama di olahraga individual, sering kali bekerja dengan seorang psikolog olahraga. Namun, Murray ingin mempelajari lebih lanjut mekanisme  kerja otak demi mendapatkan gelar turnamen yang diadakan di kota London tersebut untuk kedua kali dalam kariernya.

"Saya tidak menggunakan seorang psikolog olahraga. Ini sedikit berbeda. Saya lebih tertarik mempelajari tanda-tanda di belakangnya dan bagaimana otak bekerja, dan mengapa Anda bereaksi atau mengatakan sesuatu di waktu tertentu," kata Murray sebagaimana dikutip dari The Guardian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya hanya berusaha belajar dan memahami diri saya sendiri lebih baik lagi. Jika Anda melakukannya, Anda tahu bisa meringankan beban diri Anda sendiri sesekali," kata Murray lalu berkata bahwa ia pernah menggunakan seorang psikolog olahraga sesekali namun tidak mendapatkan efek yang diinginkan.

Karier Murray, terutama di awal-awal, memang sering kali diwarnai perubahan emosi yang cepat ketika bertanding. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ia lebih stabil meski masih sering kali terlihat menyumpahi dirinya sendiri ketika melakukan kesalahan.

Murray berkata bahwa mengetahui caranya bereaksi terhadap situtasi tertentu, seperti melakukan double-fault atau gagal memanfaatkan breakpoint di saat-saat genting, sangat membantu dirinya.

"Ada seseorang yang membantu saya. Bukan seorang guru-pikiran, namun psikiater. Ada perbedaannya --kata dia-- antara seorang psikiater dan psikologis.

"Saya tak tahu pasti bedanya, namun kerja yang saya lakukan berbeda dengan yang pernah saya lakukan sebelumnya."

"Bagi saya ini sangat menarik, ketika Anda bisa melihat bagaimana Anda bereaksi dalam situasi berbeda. Seperti...'ya, itu benar'." (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER