Jakarta, CNN Indonesia -- Manchester United tiba di pekan ketiga bursa transfer musim panas dengan satu gebrakan. Setelah mengamankan Memphis Depay pada akhir musim lalu dengan harga £31 juta, Louis Van Gaal secara beruntun mendapatkan Matteo Darmian (pemain belakang), Bastian Schweinsteiger (gelandang) dan juga Morgan Schneiderlin (gelandang).
Penguatan skuat ini dilakukan hanya berselang satu musim setelah ManUnited mengeluarkan dana lebih dari £125 juta poundsterling di bursa transfer musim panas lalu untuk mendapatkan Angel Di Maria, Luke Shaw, Ander Herrera, Daley Blind, atau Marcos Rojo.
Ya, ManUnited tampaknya berusaha keras untuk memperkuat skuat mereka musim lalu untuk memperbaiki peringkat empat yang mereka dapatkan di musim 2014/2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya ada satu pemain yang didatangkan pada musim panas lalu yang kini tak berseragamkan United lagi, yakni Radamel Falcao yang telah dipulangkan sehabis masa pinjamannya berakhir. Penyerang asal Kolombia itu pun kini telah menjadi pemain Chelsea.
Perburuan pemain ini pun belum berakhir dengan Sergio Ramos yang dikabarkan akan segera merapat ke ManUnited sementara David De Gea akan hengkang ke kota Madrid.
Namun, Van Gaal sendiri tidak boleh melupakan satu lubang menganga yang hingga kini belum terselesaikan, yaitu kehadiran satu orang penyerang handal.
Di antara tim yang menyelesaikan liga di peringkat satu hingga empat pada musim lalu, ManUnited tampil dengan torehan gol paling sedikit yaitu 62 gol. Sementara itu, ManCity menjadi yang paling produktif dengan 83 gol, Chelsea di peringkat dua setelah mencetak 73 gol sedangkan Arsenal di tempat ketiga dengan 71 kali membobol gawang lawan.
Minimnya gol Setan Merah juga terlihat dengan Wayne Rooney yang menjadi top skor hanya dengan torehan 12 gol. Padahal, Sergio Aguero bersama ManCity bisa mencatatkan 26 gol, Harry Kane di Tottenham Hotspur 21 gol, dan Diego Costa sang penyerang anyar Chelsea meraup 20 gol.
Keringnya gol untuk Setan Merah terjadi setelah Van Gaal sering kali kesulitan untuk mencari seorang ujung tombak yang bisa diandalkan. Falcao yang dipinjam dari AS Monaco tak bisa menunjukkan taringnya sementara Robin van Persie juga lebih sering menepi karena cedera.
Dengan lini tengah ManUnited yang musim lalu belum begitu solid --hanya Juan Mata yang diturunkan sebagai pemain inti lebih dari 25 kali-- Van Gaal pun beberapa kali terpaksa memasang Rooney di lini tengah sebagai gelandang serang. Padahal, Rooney adalah satu-satunya penyerang Van Gaal yang secara konsisten bisa diandalkan untuk mencetak gol.
 Wayne Rooney adalah top skor ManUnited musim lalu dengan 12 gol. (Reuters / Jason Cairnduff) |
Van Gaal tampaknya mencoba memperbaiki kebocoran di lini tengah tersebut dengan mendatangkan Schweinsteiger dan Schneiderlin untuk diduetkan dengan gelandang kreatif seperti Mata dan Herrera.
Rooney pun akan bisa sepenuhnya menjalankan peran sebagai bomber, dan meneruskan kinerja baiknya sebagai top skor musim lalu.
Akan tetapi, masalah selanjutnya terlihat jika menilik kedalaman skuat United. Dengan hengkangnya Falcao dan Van Persie yang segera merapat ke Fenerbahce, United hanya memiliki penyerang muda berusia 19 tahun James Wilson dan Javier Hernandez untuk melapisi Rooney.
Dengan usia Rooney yang telah menginjak 29 tahun, tentu sangat riskan jika United hanya mengandalkan ia seorang untuk menjalani empat kompetisi. Apalagi, Chicarito pun belum sembuh dari cedera yang ia dapatkan di Copa America pada awal Juli lalu.
Masalah di lini depan ini sudah disadari Van Gaal. Manajer asal Belanda itu pada Jumat (10/7) lalu berkata bahwa ia harus menilik cara untuk memecahkan kebuntuan serangan United tersebut. Namun, mendapatkan pemain depan mumpuni tidak segampang merogoh kocek dalam-dalam.
Empat penyerang kelas satu di dunia --Lionel Messi, Neymar, Luis Suarez, dan Cristiano Ronaldo-- sudah pasti tidak mungkin diganggu-gugat di Liga Spanyol, sementara incaran United musim lalu, Thomas Muller, baru saja menandatangani perpanjangan kontrak dengan Munich.
Zlatan Ibramovic bisa menjadi salah satu opsi, namun ia kini telah berusia 33 tahun sehingga tidak bisa diandalkan dalam jangka panjang.
 Penyerang tertajam Tottenham Hotspur musim lalu, Harry Kane, sempat diincar oleh ManUnited. (Reuters/Matthew Childs) |
Selain keenam pemain tersebut, tentu masih terdapat nama-nama seperti Cavani (28 tahun), Karim Benzema (27 tahun), hingga Gonzalo Higuain (27 tahun). Akan tetapi, jika telusuri lebih lanjut, pemain-pemain tersebut sebenarnya hanya pemain yang mengandalkan reputasi mereka sebagai pemain muda berbakat tapi tidak pernah mencapai level yang sama dengan Zlatan, Suarez, atau Aguero.
United pun tidak bisa dengan mudah untuk mendapatkan mereka dengan Higuain kini dibanderol dengan harga £67 juta sementara Cavani pun tak kurang dari £50 juta.
Satu nama tersisa yang bisa diambil oleh Van Gaal adalah penyerang muda sensasional dari Tottenham Hotspur, Harry Kane.
Melihat teknik mumpuni serta kematangan mentalnya ketika bertanding di laga besar (hattrick melawan Chelsea, mencetak gol di Anfield), Van Gaal bisa saja mengerahkan otot-otot finansial ManUnited untuk mendapatkan Kane di musim depan.
Tetapi tetap saja ada risiko mempertaruhkan uang sejumlah £40 juta untuk seorang penyerang yang hanya bersinar di paruh musim kedua. Jangan dilupakan bahwa pemain berusia 21 tahun ini pun gagal untuk menyarangkan satu gol pun pada Piala Eropa U-21 -- Inggris tersingkir di fase grup.
Dengan segala problematika tersebut, meski telah memperbaiki kebocoran di lini tengah dan lini belakang, tampaknya Van Gaal masih harus memutar otak lebih keras lagi.
(vws)