Jakarta, CNN Indonesia -- Mimpi para pecinta balap di Indonesia untuk bisa menyaksikan atlet tahan air menorehkan prestasi di kancah internasional semakin mendekati kenyataan.
Pasalnya, pebalap GP2 asal Indonesia, Rio Haryanto, terus unjuk gigi di lintasan jet balap darat tersebut.
Mengawali karier di dunia balap kart, karier Rio di dunia balap terus menanjak mulai dari kemenangan di Asian Formula Renault Challenge, Formula Asia 2.0, hingga Formula BMW Pacific.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini di tahun keempatnya berlaga di GP2, penampilan Rio semakin menanjak dan ia sukses mendapatkan tiga podium pada paruh musim GP2. Menurut pebalap berusia 22 tahun itu, peningkatan prestasinya terjadi sejak bergabung dengan tim Campos Racing, yang berbasis di Valencia, Spanyol
"Saya merasa cocok dengan tim," ujar Rio kepada CNN Indonesia, Sabtu (1/8). "Mereka memiliki kru-kru yang profesional."
"Selain itu, di tahun keempat saya (di GP2), saya juga merasa lebih matang dan lebih percaya diri di segala bidang."
Tak hanya itu, Rio juga merasa porsi latihan menggunakan simulator banyak berdampak pada prestasinya di seri GP2.
Sejak menetap di Valencia bersama timnya, Rio memang lebih banyak mendapat porsi latihan menggunakan simulator, dibandingkan latihan balap di sirkuit. Hasilnya, Rio sejauh ini telah tiga kali mengakhiri balapan di peringkat satu dari 12 seri yang telah berlangsung, yakni di sirkuit Bahrain, Australia, dan Inggris.
Melatih Otot Bagian AtasTak hanya itu, pebalap berusia 22 tahun itu juga berbagi mengenai porsi latihan fisik yang ia jalani.
"Dalam satu minggu saya berlatih tiap lima hari, dan tiap harinya memakan waktu dua hingga tiga jam," ujar Rio menjelaskan. "Latihannya mencakup kombinasi antara cardio training dan strength workout. Khususnya pelatihan otot tubuh bagian atas."
"Tubuh bagian atas itu penting, karena di dalam balapan itu ada istilah G-force, jadi saat tikungan bisa ada tekanan hingga 50 kilogram di leher. Oleh karena itu otot bagian atas sangat penting untuk dilatih."
Hasil kerja keras Rio sendiri saat ini mulai terbayarkan di lintasan balap. Dengan 109 poin yang telah dikumpulkan pebalap asal Surakarta ini, ia telah jauh melampaui catatannya di tiga musim sebelumnya.
Di musim debutnya Rio hanya mengoleksi 38 poin. Jumlah itu menurun menjadi 22 poin pada musim kedua, sebelum meningkat enam poin pada musim berikutnya.
Pada musim ini, di empat seri balapan yang tersisa, Rio bercokol di peringkat kedua klasemen pebalap GP2, tertinggal 85 poin dari peringkat pertama, Stoffel Vandoorne dari Belgia.
(vws)