Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih timnas Kosta Rika U-23 Paulo Wanchope mundur dari jabatannya setelah adu jotos dengan seorang petugas keamanan.
Pertarungan antara mantan penyerang Manchester City dan petugas keamanan itu terjadi pada Selasa (11/8) ketika laga kualifikasi Olimpiade antara Kosta Rika dan Panama telah berakhir.
Perkelahian itu sendiri mulai terjadi ketika Wanchope yang marah ingin masuk ke dalam lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulit untuk menahan (diri) ketika seseorang melayangkan bogemnya kepada anda.Paulo Wanchope |
Dari rekaman video yang beredar, Wanchope membuka pagar yang membatasi bangku ofisial dengan lapangan sambil mendorong petugas keamanan.
Petugas berkepala setengah plontos itu tak terima dengan dorongan Wanchope. Ia lantas balas mendorong Wanchope dengan keras.
Tak terima didorong Wanchope lalu memukul wajah petugas yang tinggi badannya lebih pendek--sekitar 3/4--dari tinggi badannya.
Wanchope yang kini berusia 39 tahun itu memiliki tinggi badan 193 cm.
Kembali tak terima dengan perlakuan Wanchope, sang petugas melawan sambil melepaskan tendangan terbang dan melanjutkannya dengan tinju yang mengarah ke wajah Wanchope.
Wanchope mencoba menghindar dan menjauhkan sang petugas dengan tendangan. Sebelum itu, lawannya sempat melepaskan tinju ke bagian dada Wanchope sehingga membuatnya terjatuh ke kursi.
AKhirnya perkelahian itu dihentikan oleh orang-orang di sekitar yang mencoba memisahkan mereka.
Sehari setelah insiden itu, Wanchope pun dipanggil federasi sepak bola Kosta Rika.
Dan, setelah pertemuan tersebut mantan penyerang yang pernah membela Malaga, West Ham United, ManCity, serta Derby County itu pun memutuskan mundur.
Wanchope pun meminta maaf terhadap penggemar sepak bola Kosta Rika dan Panama akibat ulahnya.
Ia mengaku saat itu lepas kendali dalam insiden yang terjadi usai laga yang berakhir imbang tanpa gol.
"Kita semua manusia dan sayangnya saya bereaksi yang tak dapat diterima dengan posisi yang saya pegang," ujar Wanchope seperti dikutip
Euro Sport.
"Hal yang masih bisa ditoleransi adalah komentar dari para reporter atau di media sosial dan (saya bisa) tetap tenang, tetapi sulit untuk menahan (diri) ketika seseorang melayangkan bogemnya kepada anda."
Wanchope mulai menjabat sebagai pelatih timnas Kosta Rika pada Februari silam. Sebelumnya ia tercatat sebagai asisten pelatih timnas senior Jorge Luis Pinto. Pada ajang Piala Dunia 2014 silam, Wanchope berhasil membawa timnas negara itu menembus perempat final. Kosta Rika kemudian disingkirkan Belanda lewat adu penalti setelah bermain imbang tanpa gol.
Wanchope membela timnas Kosta Rika selama lebih sedasawarsa (1996-2008). Sepanjang kariernya ia 71 kali membela timnas dan mencetak 45 gol. Torehan itu pun membuat Wanchope hingga saat ini menjadi pencetak gol terbanyak kedua timnas setelah Rolando Fonseca dengan 47 gol.
(kid/kid)