Milan, CNN Indonesia -- Saat kedatangan perdananya pada tahun 2012 lalu, Mario Balotelli disambut hangat oleh AC Milan. Hal itu tak lagi sepenuhnya terlihat di momen kedatangan Balotelli untuk kedua kalinya di 2015 ini.
Balotelli menjadi sensasi saat dirinya memutuskan untuk bergabung dengan AC Milan karena sejak lama ia menyebut Milan merupakan klub favoritnya sejak kecil.
Namun ternyata kebersamaan Balotelli dengan Milan hanya berlangsung selama 1,5 musim. Setelah itu Balotelli hijrah ke Liverpool dan ternyata di tahun 2015 Milan kembali merekrut Balotelli dengan status pinjaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedatangan Balotelli di tahun 2012 dan di tahun 2015 jelas sangat berbeda. Di tahun 2015 ini, Balotelli datang ke Milan dengan kondisi terpuruk setelah hanya mampu mencetak empat gol di seluruh kompetisi bersama Liverpool musim lalu.
Usia Balotelli pun kini sudah tak muda lagi, 25 tahun, sehingga keyakinan besarnya potensi dalam diri Balotelli tidaklah sebesar dulu.
Salah satu bukti nyata bahwa Balotelli tidak lagi disambut hangat seperti dulu adalah hasil survey di RAI TV. Hasil survey menunjukkan bahwa 62 persen dari responden menyatakan bahwa mereka tidak setuju dengan kedatangan Balotelli ke San Siro.
Zvonimir Boban, legenda Milan yang kini jadi analis sepakbola juga menyatakan ketidaksetujuannya terhadap langkah Milan merekrut kembali Balotelli meski hanya dengan status pinjaman.
"Saya selalu mengharapkan yang terbaik untuknya, namun ia tidak pernah benar-benar bermain total sebagai seorang pemain."
"Karena itu kembalinya ia ke sini benar-benar terasa sangat aneh," ucap Boban.
Meski banyak mengalami penolakan, setidaknya Balotelli tetap mendapatkan dukungan dari sejumlah suporter Milan. Pendukung Milan terlihat berkumpul di Casa Milan untuk menanti kepastian kontrak Balotelli.
Di Milan, Balotelli tidak serta merta begitu saja mendapatkan tempat di tim utama. Ia harus bersaing keras dengan penyerang anyar Milan lainnya seperti Carlos Bacca dan Luiz Adriano.
(ptr/ptr)