Der Klassiker, Duel Penentu Juara Bundesliga di Awal Musim

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Jumat, 02 Okt 2015 19:14 WIB
Andai Bayern Munich mengalahkan Dortmund akhir pekan ini, lebar poin Munich dengan rival terdekatnya capai tujuh poin. Munich selalu juara dengan selisih besar.
Bayern Munich akan menjamu Borussia Dortmund dalam lanjutan laga Bundesliga di Allianz Arena, Minggu (4/10) dini hari WIB. (Getty Images/Sascha Steinbach)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertemuan dua klub raksasa Jerman, Bayern Munich dan Borussia Dortmund, pada pekan kedelapan Bundesliga di Stadion Allianz-Arena, Minggu (4/10), ditengarai akan menjadi laga penting penentu juara Bundesliga musim ini.

Pasalnya, jika Munich mampu mengalahkan Dortmund, tim besutan Pep Guardiola itu akan memiliki keunggulan tujuh poin. Hal itu akan membuat para pesaing Die Roten memiliki pekerjaan berat untuk mengejar juara Bundesliga musim lalu tersebut.

Berdasarkan catatan CNN Indonesia, dalam dua musim terakhir Munich selalu menjuarai Bundesliga dengan keunggulan setidaknya 10 poin di atas peringkat kedua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada musim itu Munich ibarat mobil balap yang kencang melaju meninggalkan pesaingnya. Munich baru mulai kehilangan poin saat mereka telah memastikan diri sebagai juara.

Minimnya tim yang mampu menjegal Munich, juga dianggap sebagai salah satu penyebab alasan Philipp Lahm dkk itu tak terbendung di Jerman.

"Kami memiliki kesempatan mengalahkan Munich dalam sebuah pertandingan. Tapi selama 34 pertandingan di Liga, tak ada klub di Jerman dan mungkin di Eropa yang dapat mengabaikan kualitas mereka," ujar CEO Dortmund, Hans-Joachim Watzke, seperti dikutip situs resmi FIFA.

Pernyataan Watzke itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, kedalaman skuat Munich memungkinkan mereka tetap garang meski dilanda badai cedera.

Hal itu terlihat ketika Munich tanpa dua bintangnya, Arjen Robben dan Franck Ribery, sejak musim lalu.

Lubang yang ditinggalkan dua pemain senior itu mampu ditutup dengan baik oleh kehadiran pemain Brasil, Douglas Costa, dan pemain muda Perancis, Kingsley Coman, yang tampil ganas di sayap.

"Kami berada dalam performa bagus dan berada di jalur yang tepat," ujar Guardiola. "Kami bermain dengan lebih baik. Kami mampu bermain lebih melebar dan penyerang kami mendapatkan lebih banyak peluang."

Der Klassiker yang Selalu Dinantikan

Selain menjadi duel yang berpeluang menentukan kisah akhir Bundesliga, Der Klassiker memang memiliki pesona tersendiri di Jerman.

Hal itu turut diakui mantan pemain Dortmund yang kini membela Munich, Robert Lewandowski.

"Ini adalah pertandingan yang ingin disaksikan semua orang di Jerman dan kami tak sabar menantikannya," ujar Lewandowski.

Antusiasme serupa juga dilontarkan penyerang Munich lainnya, Thomas Mueller.

"Ini merupakan pertemuan dua klub terbaik di negara ini. Seluruh komunitas sepak bola Jerman akan menantikan pertandingan hari Minggu dengan penuh semangat," ujar Mueller.

Walaupun menghadapi laga panas, manajemen dan tim pelatih dua tim itu mencoba membuat para pemainnya tak tegang serta bersantai pada pekan ini. Pendekatan masing-masing tim itu berbeda.

Munich memilih mengajak skuatnya menikmati festival bir di Jerman, Oktoberfest, usai melakoni laga Liga Champions. Sedangkan, Dortmund memilih mengistirahatkan sejumlah pemain kunci mereka saat tampil di Liga Europa.

Ketika ditahan imbang PAOK, Jumat (2/10) dini hari WIB, Dortmund mengistirahatkan Mats Hummels, Shinji Kagawa, Sokratis Papastathopoulos, hingga Ilkay Guendogan dan Pierre-Emerick Aubameyang. (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER