Stoke City, CNN Indonesia -- Tragedi Mina yang menewaskan lebih dari seribu jemaah haji saat puncak musim haji 24 September lalu.
Jumlah korban tewas masih simpang siur, otoritas Arab Saudi menyebut ada 769, namun dikutip dari media massa asing termasuk dari media massa Pakistan,
Tribune, jumlah korban yang telah teridentifikasi tewas akibat tragedi desak-desakan tersebut sudah mencapai 1100 jiwa.
Dan, penyerang Stoke City Mame Diouf menjadi salah satu yang berduka atas tragedi tersebut. Pasalnya ibu dari pemain asal Senegal itu merupakan salah satu korban tewas dalam tragedi itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir
Stoke Sentinel, klub peserta Liga Primer Inggris itu pun memberikan pernyataan duka terhadap Mame Diouf atas wafatnya sang ibunda.
"Klub akan membantu Mame dengan segala bantuan yang ia perlukan untuk masa yang sangat sulit ini dan kami berdoa untuk dia, keluarga, dan kerabatnya," demikian pernyataan klub Stoke City.
Mame Diouf bergabung dengan Stoke City sejak musim panas tahun lalu. Penyerang yang kini berusia 27 tahun itu didapatkan Stoke dari klub Bundesliga, Hannover 96, tanpa biaya (
free transfer).
Stoke bukanlah klub Inggris pertama bagi Mame Diouf, karena sebelumnya ia pernah berseragam Manchester United dan Blackburn Rovers. Sepanjang musim ini, Mame Diouf telah bermain delapan kali dan mencetak tiga gol untuk Stoke.
Ibunda Mame Diouf, Gnilane, saat tragedi Mina terjadi berada di antara ribuan jemaah haji yang berdesak-desakan di jalan 204 (Street 204) untuk melakukan rangkaian ibadah haji melontar jumrah.
Seperti dilansir
BBC setidaknya lebih dari seribu jemaah dari 34 negara telah dilaporkan tewas. Jemaah haji Indonesia--yang merupakan kuota jemaah haji terbesar sedunia--juga ada yang menjadi korban dalam tragedi tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Indonesia Daerah Kerja (Daker) Mekah telah teridentifikasi hingga 103 jenazah jemaah haji Indonesia dalam tragedi Mina.
Kepala PPIH Daker Mekah Arsyad Hidayat pada Selasa (6/10) menyatakan masih ada lagi 25 jemaah haji Indonesia yang masih dilaporkan hilang.
"Kami dari tim akan terus berupaya mencari jemaah haji yang sampai saat ini belum ditemukan, dan akan kami informasikan sesegera mungkin jika jemaah telah kembali atau teridentifikasi," katanya.
Sementara itu terkait korban jatuhnya alat angkut (
crane) di Masjidil Haram pada Jumat (11/9) lalu, Arsyad mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi 54 WNI yang jadi korban. Dari jumlah itu 11 orang teridentifikasi wafat dan masih ada seorang lagi yang belum teridentifikasi.
(kid/kid)