Pordasi Tuntut Pengakuan KONI-KOI Atas Equestrian

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Rabu, 07 Okt 2015 19:15 WIB
Pordasi menuntut pengakuan dari KONI dan KOI setelah CAS menyatakan mereka yang berhak menaungi olahraga equestrian.
Mohammad Chaidir Saddak berharap KONI-KOI bisa kembali mengakui status mereka sebagai induk yang menaungi equistrian. (CNN Indonesia/Martinus Adinata)
Jakarta, CNN Indonesia -- Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI) meminta Komite Olimpik Indonesia (KOI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menghormati keputusan Komite Arbritase Olahraga Internasional (CAS) yang memutuskan cabang olahraga equestrian berada di bawah naungan Pordasi.

Pordasi menuntut hak untuk kembali mendapat pengakuan dari KONI-KOI terkait cabor equestrian karena selama ini baik KONI maupun KOI mengakui Equestrian Federation of Indonesia (EFI) sebagai induk yang berhak menaungi olahraga equestrian.

"Saya minta KONI-KOI kembalilah ke aturan yang ada. Hormati keputusan CAS," ujar Ketua Umum PORDASI, Mohammad Chaidir Saddak, di Senayan Golf Driving Range, Jakarta, Rabu (7/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mari kita sama-sama menuruti aturan yang ada. Hentikan dualisme dan untuk para petinggi olahraga kita, mari lihat aturan dan realita yang ada," katanya menambahkan.

Kisruh dalam tubuh cabor itu sendiri bermulai dari surat KOI yang memindahkan keanggotaan internasional equestrian Indonesia dari PORDASI ke EFI pada 2010 silam.

Namun ternyata Federation Equestre Internationale (FEI), yang merupakan induk olahraga equestrian internasional mengira EFI hanyalah PORDASI yang berganti nama.

"Kami coba jelaskan bagaimana duduk permasalahan yang ada, mulai dari mengapa ada dualisme dan usaha yang telah kami lakukan untuk mengembalikan semua sesuai dengan aturan yang ada," kata Chaidir.

Tak hanya itu, PORDASI juga menyoroti kinerja EFI yang dianggap tak berjalan dan tidak melakukan pembinaan terhadap atlet equestrian Indonesia, yang pada akhirnya membuat KONI mengambil alih kepengurusannya.

"Kini, secara hukum yang berlaku, equestrian juga sudah berada di bawah payung PORDASI lagi. Lagipula mayoritas atlet equestrian berada di bawah naungan PORDASI. Kami juga telah melakukan pembinaan sejak 70an. Keanggotaan internasional juga telah kami miliki sejak 1975."

Sebelumnya, munculnya EFI dan Pordasi adalah lantaran Pordasi dianggap kurang serius dalam melakukan pembinaan nomor equestrian dan hanya lebih terpusat pada nomor pacuan.

Hal inilah yang kemudian mendorong dibentuknya EFI agar nomor equestrian bisa dimaksimalkan dengan baik. Pada 2012 lalu sejatinya sudah ditandatangani MoU pemisahan Pordasi dan EFI di KONI pada 21 Maret 2012 lalu. (ptr/ptr)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER