Jakarta, CNN Indonesia -- Juara dunia Formula 1 Lewis Hamilton membantah laporan yang mengatakan bahwa ia menyiram presiden Rusia Vladimir Putin dengan sampanye yang biasa diberikan kepada pemenang balapan, seusai GP Sochi, Rusia, Minggu (11/10).
"Sebenarnya saya tidak melakukannya. Ada foto yang aneh (soal hal itu), tapi saya tidak menyemprotnya. Saya tentu saja tidak ingin apapun terjadi," kata pebalap Mercedes tersebut kepada
Sky Sports sembari tersenyum.
Sebelumnya pebalap Inggris tersebut pernah terkena masalah karena aksi menyemprot sampanye di podium.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia dikritik dan dituduh melakukan tindakan sexist pada April lalu di GP China setelah menyiramkan sampanye kepada seorang gadis di podium. Foto insiden tersebut tersebar luas di Inggris, Jerman, dan juga sosial media di China.
Putin memberikan piala juara GP Sochi kepada Hamilton pada Minggu, dan sang pebalap memulai ritual menyemprotkan sampanye sebelum Putin meninggalkan podium.
Beberapa foto menunjukkan percikan busa sampanye membasahi jaket yang dikenakan Putin.
Beberapa media lalu melaporkan bahwa Hamilton, pebalap yang di ambang menjadi juara dunia F1 untuk ketiga kali, telah 'menyiram' sang pemimpin Rusia, sehingga muncul berbagai lelucon di sosial media mengenai hukuman yang akan ia terima.
Hamilton menjadi yang tercepat di balapan Rusia, disusul oleh pebalap Ferrari Sebastian Vettel dan pebalap Force India, Sergio Perez. Sementara itu rekan setim Hamilton, Nico Rosberg, gagal menyelesaikan balapan karena mengalami masalah pedal pada awal-awal balapan.
Hasil tersebut membuat Hamilton bisa memastikan gelar juara dunia di GP Austin, Texas, dua pekan lagi.
(vws)