Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Arsenal, Arsene Wenger, dikatakan sebagai pria yang arogan dan juga sering mempengaruhi wasit lewat media oleh manajer baru Sunderland Sam Allardyce lewat buku biografinya.
Diberitakan
Reuters, di buku tersebut Allardyce mengungkapkan kebencian antara ia dan Wenger yang mulai terjadi sejak ia menangani Bolton Wanderers.
"Ketika saya melatih Bolton, saya paling senang mengalahkan Arsenal, lebih dari tim manapun," kata Allardyce. "Kami benar-benar membuat mereka terganggu, dan Arsene Wenger membenci kami."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih yang sering dijuluki The Big Sam ini kemudian mengisahkan soal Wenger yang tak mau menjabat tangannya karena Bolton berhasil menahan imbang Arsenal di Stadio Highbury -- stadion lama Arsenal.
Lebih lanjut, Allardyce menuturkan hasil imbang tersebut juga mendorong Wenger mengoyak dasinya dan kemudian membuangnya ke lantai.
"Semakin saya menganggunya, semakin saya suka. Ia coba mempengaruhi wasit lewat media dengan menciptakan persepsi bahwa kami hanya pemain kasar yang senang melakukan pelanggaran, sementara timnya ingin bermain."
"Tampaknya ia ingin ada peraturan yang mengizinkan mereka melakukan apapun dengan bola, tanpa kami dibolehkan untuk melakukan tekel."
Selain menyerang Wenger, Allardyce juga menyerang eks pelatih Liverpool, Rafael Benitez, di buku otobiografinya. Allardyce mengatakan bahwa Benitez tak layak dipuji atas keberhasilan Liverpool mendapatkan gelar Liga Champions pada 2005 silam.
"Steven Gerrard mengambil alih final tersebut dan menyeret Liverpool dari kondisi ketinggalan 0-3 melawan AC Milan, dan kemudian memenanginya lewat adu penalti," kata Allardyce.
"Saya tidak menyalahkan Benitez karena menerima pujian -- tapi sebagai sesama manajer, kami tahu kebenarannya."
(vws)