Jakarta, CNN Indonesia -- Sriwijaya FC terpaksa mengganti taktik di tengah-tengah permainan ketika mengalami kekalahan 0-2 dari Persib Bandung di final Piala Presiden, Minggu (18/10), demikian dinyatakan asisten pelatih Hartono Ruslan.
Pada final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, Persib mencetak dua gol di babak pertama yaitu melalui Achmad Jufriyanto dan Makan Konate.
Menurut Ruslan, mereka mengalami dua perubahan di tengah-tengah laga, yaitu soal strategi dan pergantian pemain tengah ketika Asri Akbar ditarik keluar di menit ke-63 untuk digantikan Rizki Dwi Ramadhana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada awalnya kami bermain dengan variasi, namun karena situasi lapangan, kami jadi bermain menggunakan long passing," kata Hartono pada sesi jumpa media seusai pertandingan.
Sementara itu, soal pergantian Asri Akbar yang menjadi motor di lapangan tengah, Hartono mengatakan bahwa hal ini karena mereka kurang cepat bergerak ketimbang Persib.
Selepas final Piala Presiden, Hartono mengakui bahwa ia belum mengetahui apakah tim akan dibubarkan atau tidak. Bersama dengan sang kapten, Titus Bonai, Hartono berharap bahwa kompetisi Liga Indonesia yang telah terhenti selama lebih dari tujuh bulan akan segera digulirkan
Kegagalan untuk menjadi juara tidak disesali oleh Hartono. Menurutnya, dengan persiapan mengikuti turnamen hanya selama dua pekan, masuk final telah menjadi prestasi besar.
"Kami sudah berusaha main maksimal di pertandingan tadi, tapi pada akhirnya Persib yang menang. Selamat untuk Persib," katanya.
Ucapan selamat kepada Persib juga diucapkan Titus Bonai.
"Kami sudah berusaha yang terbaik. Tapi namanya pertandingan ada menang ada kalah. Kami menerimanya. Selamat untuk Persib," katanya.
(vws)