Presiden Erdogan Bebaskan Wasit yang Disandera

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Jumat, 30 Okt 2015 20:55 WIB
Hanya panggilan telepon dari orang nomor satu di Turki yang bisa membikin presiden Trabzonspor membebaskan keempat petugas pertandingan.
Presiden Erdogan membebaskan empat petugas pertandingan yang disandera dalam stadion. (REUTERS/Murad Sezer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panggilan telepon dari Presiden Tayyip Erdogan sukses melunakkan sikap pemilik klub Trabzonspor yang menyandera empat petugas pertandingan di stadion. Keempat orang yang disandera karena tidak memberikan Trabzonspor hadiah penalti tersebut kemudian dikawal ke luar stadion oleh pasukan khusus.

Wasit yang memimpin laga tersebut, Catagay Sahan, dan asisten-asistennya dikunci atas perintah presiden Trabzonspor Ibrahim Haciosmoanoglu. Hal itu dilakukan setelah tuan rumah bermain imbang 2-2 dengan Gaziantepspor.

Pendukung tuan rumah yang marah dengan keputusan wasit juga berkumpul di luar stadion, sementara wasit ditahan hingga dini hari. Keempatnya baru dibebaskan setelah ada telepon dari Erdogan, tokoh yang dikatakan Haciosmoanoglu memiliki ikatan dengan dirinya yang terbentuk dari rasa hormat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengatakan kepada petugas keamanan untuk tidak mengizinkan wasit pulang hingga esok pagi, hingga saya datang lagi (ke stadion). Tapi seseorang yang sangat penting menghubungi saya dan meminta saya untuk tidak melakukan hal membuat malu Turki," kata Haciosmoanoglu.

"Ia berjanji insiden (penalti) itu akan diselidiki," katanya dalam wawancara dengan kantor berita Turki.

Pihak kepresidenan Turki tidak mau memberikan komentar kepada Reuters.

Federasi Sepak Bola Turki menyatakan telah memulai penyelidikan terhadap hal tersebut.

"Pelanggaran hukum ini tidak bisa dibenarkan hanya karena wasit berbuat salah, dan telah menyebabkan ketidaknyamanan di seluruh publik sepak bola... Seluruh upaya akan dilakukan untuk memastikan bahwa pihak terkait akan diadili, bukan hanya di bawah hukum olahraga, tapi juga hukum pidana," kata federasi Turki melalui pernyataan resminya.

Selain karena menahan wasit, Haciosmoanoglu juga sempat menimbulkan kontroversi lain setelah mengeluarkan kata-kata "tidak akan hidup seperti seorang perempuan" ketika berbicara kepada media, seusai wasit dibebaskan.

Kata-kata itu menimbulkan kemarahan di media sosial.

"Jika kami akan mati, maka kami akan mati seperti seorang laki-laki, kami tidak akan hidup seperti perempuan. Tidak ada seorang pun yang bisa memaksa kami hidup seperti perempuan," kata Haciosmoanoglu kala itu. (vws)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER