Jakarta, CNN Indonesia -- Di era sekarang, perdebatan siapa yang lebih hebat antara Lionel Messi dengan Cristiano Ronaldo sudah sulit dicari jawaban pastinya. Jadi pastinya untuk mengetahui siapa yang lebih hebat antara Diego Maradona dan Pele akan sangat jauh lebih sulit.
Messi dan Ronaldo berada pada era yang sama namun hal itu tak juga membuat pertanyaan 'siapa yang lebih hebat' memiliki jawaban yang jelas. Masing-masing pendukung bakal mengajukan kelebihan pemain idolanya.
Dan tentunya membandingkan Maradona dan Pele menjadi jauh lebih sulit. Mereka berada di generasi yang berbeda sehingga tidak ada ukuran yang pas dan adil untuk membuat komparasi di antara mereka berdua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pele muncul beberapa dekade lebih dulu dari Maradona. Sejak muda, ia sudah menyedot perhatian publik. Namanya pun sudah masuk tim nasional Brasil sejak usia 17 tahun. Setahun kemudian, Pele ikut ke Piala Dunia 1958.
Bukan sekadar jadi pelengkap tim, Pele menjelma jadi bintang di Swedia. Ia mencetak enam gol sepanjang turnamen termasuk dua gol di partai final. Pele pun terpilih sebagai pemain muda terbaik.
Setelah cedera di Piala Dunia 1962 dan tak memberikan banyak kontribusi terhadap gelar juara dunia kedua Brasil, Pele kembali menghentak di Piala Dunia 1970. Dalam usia 30 tahun, Pele mampu berkolaborasi dengan generasi di bawahnya.
Pemain asal Santos FC ini berhasil memimpin Brasil jadi juara dunia untuk ketiga kalinya setelah mengalahkan Italia 4-1 di babak final.
Tiga trofi Piala Dunia, dan berperan besar di Piala Dunia 1958 dan 1962, menjadi alasan yang paling jelas Pele disebut pemain terbaik yang pernah ada ketika itu.
Maradona Jawaban dari Siapa Penerus Pele?Lalu mengapa Pele dibandingkan dengan Maradona, bukan dengan pemain segenerasinya?
Jawaban yang paling pas adalah lantaran pemain segenerasi Pele tidak ada yang benar-benar berada pada level seperti Pele.
Ada beberapa pemain hebat dari negeri Eropa pada masa itu, namun lantaran Pele tak pernah bermain di Eropa, maka tidak ada pembanding yang jelas. Piala Dunia jadi satu-satunya ajang pembanding dan Pele sudah membuktikan kehebatannya.
Alasan lainnya adalah kemunculan Maradona yang mirip dengan Pele. Maradona sudah dipuja banyak orang sejak usia muda. Kariernya pun sudah disorot sejak ia belia.
Maradona muncul beberapa tahun setelah Pele pensiun, ketika orang mulai ramai membicarakan siapa yang pantas menggantikan Pele sebagai Raja Sepakbola.
 Diego Maradona (kiri) pun pernah menjadi pelatih timnas Argentina. Ia mengarsiteki tim tersebut dalam ajang Piala Dunia 2010 yang putaran finalnya berlangsung di Afrika Selatan. Maradona membawa tim tersebut hingga babak perempat final dan gugur di tangan Jerman 0-4. (Getty Images/Ezra Shaw) |
Brasil berharap pada Zico, si Pele Putih, namun ternyata justru rival mereka di Amerika Selatan, Argentina, yang memiliki pemain dengan talenta luar biasa.
Maradona menyihir dunia lewat aksi-aksinya di Piala Dunia 1986 di Meksiko. Gol Tangan Tuhan yang diiringi gol solo dari tengah lapangan ke gawang Inggris terus jadi perbincangan banyak orang hingga sekarang.
Empat tahun kemudian, Maradona dan Argentina kembali menjejakkan kaki ke babak final Piala Dunia. Namun kali ini mereka kalah dari Jerman Barat.
Andai saja Maradona dua kali membawa Argentina juara Piala Dunia, setidaknya ia bisa sejajar dengan Pele perihal aksi di Piala Dunia.
Namun Maradona memiliki keunggulan dibandingkan Pele. Ia mencicipi kompetisi di Eropa dan berhasil membuktikan diri bukan hanya sekadar jago kandang seperti Pele di Liga Brasil.
Pele sendiri sejatinya diminati klub-klub besar Eropa namun Pemerintah Brasil memproteksi dirinya dengan melabeli Pele sebagai 'harta negara' dan melarangnya bermain di luar negeri.
Di Eropa, Maradona pernah bermain untuk Barcelona dan Sevilla, serta meraih tahun-tahun kesuksesan bersama Napoli di Serie A.
Berdebat untuk Segala HalSetelah Maradona pensiun, para pemain hebat terus bermunculan. Namun lantaran persaingan sepakbola makin ketat, tidak ada yang benar-benar menonjol dan dianggap sebagai talenta sehebat Pele dan Maradona.
Karena itulah perdebatan siapa pemain terbaik sepanjang masa sejauh ini hanya berputar pada sosok Pele dan Maradona. Tiap bintang sepak bola dari berbagai generasi terus dimintai pendapatnya tentang siapa yang lebih hebat di antara Pele dan Maradona. Dan pastinya dunia akan tetap terbagi dua.
Rivalitas Pele dan Maradona di kala usia senja mereka makin terasa tatkala Pele dan Maradona sering berada pada posisi yang bersebrangan tentang berbagai hal.
Contohnya saja ketika Pele menyebut Neymar sebagai pemain terbaik dunia, mengungguli Lionel Messi.
"Saya menyetujui Neymar pemain terbaik di dunia bila Pele sepakat bahwa Messi berasal dari planet yang berbeda," ucap Maradona.
 Setelah gantung sepatu, Pele tak pernah mencicip jadi pelatih. Ia lebih sering menjadi tamu kehormatan dalam setiap ajang sepak bola dari mulai upacara hingga pertandingan. (Reuters / Carl Recine) |
Pun begitu halnya ketika Pele meragukan negara benua Afrika mampu jadi tuan rumah Piala Dunia.
"Ada seseorang bernomor punggung 10 yang meragukan bahwa Piala Dunia bisa dimainkan di Benua Afrika. Kini Afrika Selatan memberikan jawabannya. Piala Dunia dimulai," tutur Maradona pada 2010 lalu.
Maradona pun mengasosiakan Pele sebagai pendukung rezim FIFA sedangkan Maradona tetap berjuang untuk hak-hak pemain.
"Perbedaan terbesar Maradona dan Pele adalah saya menghormati seluruh pesepakbola yang ada di dunia ini, beda halnya dengan Pele."
"Pele adalah teman dari mereka yang mengatur sepakbola (FIFA) sedangkan saya adalah orang yang selalu berjuang untuk kepentingan pemain," ucap Maradona.
Maradona sendiri sempat terpilih sebagai pemain terbaik Abad ini pilihan fanspada tahun 2000 lewat internet polling dengan perbandingan 53,6%:18,5%.
Namun kemudian sesaat sebelum penghargaan diserahkan, FIFA mengadakan satu lagi penghargaan dengan menunjuk 'Football Family'sebagai pemilih. Pele pun memenangkan pemilihan sehingga FIFA menilai bahwa label 'Pemain Terbaik Abad Ini' menjadi milik bersama.
"Saya memenangkan Pemain Terbaik Abad ini dan terima kasih kepada publik dunia sedangkan Pele hanya ada di tempat kedua."
"Di Brasil pun, Pele hanya ada di nomor urut kedua dalam hal Atlet Terbaik Brasil sepanjang masa di bawah Ayrton Senna. Jadi gelar yang diberikan FIFA kepada Pele sama sekali tak berarti," tutur Maradona menegaskan.
(ptr/kid)