Beda Sikap Pellegrini dan Joe Hart Soal Kekalahan ManCity
Vetriciawizach | CNN Indonesia
Minggu, 06 Des 2015 01:12 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Penjaga gawang Manchester City, Joe Hart, mengatakan bahwa penampilan kesebelasannya ketika kalah 0-2 dari Stoke City di Stadion Britania, Sabtu (5/12), tidak dapat diterima sama-sekali.
"Kami seharusnya menampilkan permainan bernilai tujuh (dari skala 10) pada setiap pertandingan, dan kami tidak melakukan hal itu," kata Hart seperti dikutip dari Reuters. "Kami tak bisa menerima cara kami bermain hari ini."
City bermain lamban dan tanpa kecepatan ketika berhadapan dengan Stoke yang memasang sembilan orang ketika bertahan. Tak hanya gagal dalam menyerang, City pun tak bisa mengantisipasi pergerakan Marko Arnautovic, Bojan Krkic dan Xherdan Shaqiri yang memimpin serangan Stoke.
Arnautovic kemudian mencetak dua gol di babak pertama dan menjadikan City kalah 0-2.
City memang sedang kehilangan pemain-pemain kunci seperti Yaya Toure, Sergio Aguero, dan Vincent Kompany karena cedera. Namun mereka tetap diperkuat pemain-pemain seperti Raheem Sterling, Wilfried Bony, David Silva, dan Kevin De Bruyne -- empat pemain yang membuat City mengeluarkan uang nyaris 150 juta pound sterling.
Hart mengatakan bahwa mereka memang tampil mengecewakan di awal pertandingan dan tidak bisa membayar kesalahannya itu.
Berbeda dengan Hart, manajer ManCity Manuel Pellegrini memberikan alasan bahwa para pemainnya lelah karena menjalani serangkaian jadwal yang padat.
"Kami tak bisa memberikan reaksi yang bagus, terlalu banyak pertandingan yang dijalani pemain-pemain yang sama," kata Pellegrini kepada BBC. "Kami satu-satunya tim yang masih bermain di semua kompetisi dengan hanya 13 pemain."
Kemenangan Stoke atlas City ini seolah menjadi pembalasan den dam bagi sang manager, Mark Hughes, yang dipecat oleo The Citizens enam tahun lalu. Hughes mengatakan bahwa kemenangan ini melalui perencanaan matang.
"Kami melihat laga-laga terakhir ManCity dan mencari kesalahan mereka yang bisa kami eksploitasi."
Hasil pertandingan itu membuat City tergeser Arsenal ke peringkat tiga, sementara Stoke naik ke posisi sembilan. (vws)
"Kami seharusnya menampilkan permainan bernilai tujuh (dari skala 10) pada setiap pertandingan, dan kami tidak melakukan hal itu," kata Hart seperti dikutip dari Reuters. "Kami tak bisa menerima cara kami bermain hari ini."
City bermain lamban dan tanpa kecepatan ketika berhadapan dengan Stoke yang memasang sembilan orang ketika bertahan. Tak hanya gagal dalam menyerang, City pun tak bisa mengantisipasi pergerakan Marko Arnautovic, Bojan Krkic dan Xherdan Shaqiri yang memimpin serangan Stoke.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
City memang sedang kehilangan pemain-pemain kunci seperti Yaya Toure, Sergio Aguero, dan Vincent Kompany karena cedera. Namun mereka tetap diperkuat pemain-pemain seperti Raheem Sterling, Wilfried Bony, David Silva, dan Kevin De Bruyne -- empat pemain yang membuat City mengeluarkan uang nyaris 150 juta pound sterling.
Berbeda dengan Hart, manajer ManCity Manuel Pellegrini memberikan alasan bahwa para pemainnya lelah karena menjalani serangkaian jadwal yang padat.
"Kami tak bisa memberikan reaksi yang bagus, terlalu banyak pertandingan yang dijalani pemain-pemain yang sama," kata Pellegrini kepada BBC. "Kami satu-satunya tim yang masih bermain di semua kompetisi dengan hanya 13 pemain."
Kemenangan Stoke atlas City ini seolah menjadi pembalasan den dam bagi sang manager, Mark Hughes, yang dipecat oleo The Citizens enam tahun lalu. Hughes mengatakan bahwa kemenangan ini melalui perencanaan matang.
"Kami melihat laga-laga terakhir ManCity dan mencari kesalahan mereka yang bisa kami eksploitasi."
Hasil pertandingan itu membuat City tergeser Arsenal ke peringkat tiga, sementara Stoke naik ke posisi sembilan. (vws)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK