Bendtner Lelah Dipandang Sebagai Badut

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Minggu, 06 Des 2015 23:02 WIB
Nicklas Bendter menganggap dunia sepak bola tak memandangnya dengna adil dan tidak melihat kerja keras yang ia lakukan di balik layar.
Penyerang Wolfsburg Nicklas Bendtner tak ingin dianggap sebagai badut. (Francesco Pecoraro/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Striker Wolfsburg, Nicklas Bendtner, mengatakan bahwa persepsi publik bahwa ia seorang badut tak mencerminkan upaya kerasnya di sesi latihan.

Bendtner adalah pemain yang sering mengeluarkan kata-kata unik ketika berhadapan dengan wartawan. Kepercayaan dirinya yang tinggi juga membuatnya mendapatkan julukan 'Lord Bendtner' yang sesungguhnya berupa sindiran.

Ia merasa publik tidak memberikan penilaian yang adil kepada dirinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak lagi mengabulkan semua permintaan wawaancara. Saya lelah digambarkan sebagai seorang idiot," kata Bendtner dalam wawancaranya dengan majalah Jerman, 11Freunde, seperti dikutip dari The Guardian.

Ketidakpercayaan Bendtner pada media juga berlanjut soal hambatannya di musim ini yaitu jarang mendapatkan waktu bermain. Mantan striker Arsenal itu hanya diturunkan sebagai pemain inti di tiga pertandingan musim ini dan lebih sering masuk ke lapangan dengan status sebagai pemain cadangan.

"Jurnalis yang saya percayai sekalipun tidak bisa menggambarkan kekecewaan saya ketika tidak bermain," katanya.

Terlepas dari kekecewaannya dengan media dan juga kegelisahannya karena tidak bermain, Bendtner masih yakin ia bisa menjadi penyerang di klub papan atas Eropa. Ia juga siap membuktikan kata-katanya dengan usaha keras.

"Anda bisa bertanya kepada siapapun di Wolfsburg: Apakah Nicklas ada di pusat kebugaran sebelum berlatih? Apakah Nicklas ada di pusat kebugaran setelah berlatih? Dan semua orang akan mengonfirmasi bahwa saya melakukan hal-hal itu."

Bendtner menyiratkan bahwa ia sedang membangun fisiknya terutama karena ia sering dikritik malas berlari untuk membantu pertahanan. Menurutnya, hal ini baru ia ketahui.

"Saya selalu memiliki gairah yang besar, namun terkadang tidak diimbangi dengan sudut pandang yang benar. Saya selalu berpikir bahwa kewajiban penyerang hanya untuk mencetak gol."

Di laga selanjutnya, Wolfsburg akan berhadapan dengan Manchester United di Liga Champions. Ia akan berharap sang pelatih, Dieter Hecking, membayar semua kerja kerasnya dengan satu tempat dari menit pertama. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER