Jakarta, CNN Indonesia -- Swansea resmi memecat Garry Monk setelah manajer asal Inggris itu hanya membawa kesebelasannya meraih satu kemenangan dari 11 pertandingan terakhir.
Pemecatan ini mengakhiri perjalanan 11 tahun Monk bersama Swansea, yang dimulai ketika ia masih menjadi pemain belakang hingga menjadi pengganti Michael Laudrup di kursi kepelatihan pada Februari 2014 lalu.
Pertandingan terakhir Monk untuk Swansea adalah pada akhir pekan lalu, ketika ia kalah 0-3 dari Leicester City pada laga yang diwarnai hattrick Ryad Mahrez. Hasil itu membikin Swansea tertahan di peringkat 15 klasemen sementara Liga Primer Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keputusan ini diambil dengan berat hati," demikian bunyi pernyataan pemimpin klub Swansea, Huw Jenkins.
"Keputusan yang kami sayangkan ini kami ambil setelah melihat posisi kami saat ini dibandingkan dengan pekan pertama September, dan juga mempertimbangkan penurunan performa dan rentetan hasil pada tiga bulan terakhir."
Musim lalu Monk mampu membawa Swansea berada di peringkat delapan, peringkat tertinggi Swansea di Liga Primer Inggris. Mereka hanya berselisih empat angka dari Southampton di peringkat tujuh yang mendapatkan tiket ke kualifikasi Liga Eropa. Hasil itu membuat nama Monk sempat digadang-gadang sebagai pengganti Roy Hodgson di kursi pelatih Inggris.
Monk juga membawa Swansea di peringkat empat besar pada awal September lalu. Namun hasil di sebelas pertandingan terakhir mengubah semuanya.
"Gary mengambil jabatan ini 22 bulan yang lalu dengan dukungan semua pihak di dalam klub," kata Jenkins menambahkan.
"Dan ketika Anda mempertimbangkan perjalanan luar biasa yang kami alami musim lalu ketika kami memecahkan seluruh rekor klub di Liga Primer Inggris, tak ada yang menyangka posisi kami saat ini."
Jenkins kemudian mengucapkan terima kasihnya atas seluruh jasa yang dilakukan Monk untuk Swansea, baik sebagai pelatih maupun pemain dalam satu dekade terakhir.
"Ia akan selalu mendapatkan sambutan hangat di klub sepak bola ini."
(vws)