Arsene Wenger dan Kebanggaan Semu Arsenal

Jakarta, CNN Indonesia -- Arsene Wenger menegaskan bahwa Arsenal adalah tim terbaik sepanjang tahun 2015. Namun tentunya hal itu merupakan sebuah kebanggaan semu karena yang benar-benar membuat pendukung Arsenal bersorak gembira adalah titel juara Liga Inggris yang telah lama hilang dari mereka.

Pilihan Redaksi Fakta-fakta Menarik Jelang Boxing Day Kane Kunci Spurs Masuk Empat Besar Chelsea Masih Punya Target Besar Musim Ini

Arsenal sempat terpuruk di urutan keenam pada akhir tahun lalu dan kemudian tampil bagus di paruh kedua kompetisi. Hal itu membuat mereka sukses mengakhiri musim di peringkat ketiga.

Konsistensi Arsenal berlanjut di paruh awal musim ini. 'The Gunners' sanggup bersaing di papan atas dan kini ada di peringkat kedua klasemen.

"Saya tak akan pernah lupa kekalahan di laga lawan Southampton pada awal tahun ini. Saya rasa itu adalah titik balik kami di tahun 2015. Setelah itu tampil lebih solid, stabil, dan konsisten."

"Seseorang menunjukkan tabel data hasil tim-tim di sepanjang 2015 dan kami ada di atas tim-tim lainnya sepanjang 2015 ini," ucap Wenger seperti dikutip dari Goal.

Setelah kalah dari Southampton awal tahun 2015, Arsenal hanya merasakan lima kekalahan dari 35 pertandingan Liga Inggris yang berlangsung sepanjang tahun ini.

Namun tentunya catatan gemilang Arsenal di tahun 2015 hanyalah sebuah kebahagiaan semu bagi mereka dan pendukungnya. Pasalnya tak ada gelar yang mereka menangkan di pengujung tahun ini sebagai 'bayaran' atas konsistensi mereka.

Suporter tentunya ingin Arsenal bisa lebih konsisten di paruh kedua kompetisi dan berhasil menjadi pemuncak klasemen di akhir musim.

Wenger pun sudah mengetahui kunci penting yang harus dipegangnya di sisa kompetisi ini agar ambisi jadi juara tetap terjaga.

Berkaca pada kasus Jose Mourinho di Chelsea dan spekulasi Louis van Gaal di Manchester United, Wenger bertekad menjaga suasana kondusif di dalam timnya.

"Situasi akan makin sulit karena setiap orang kini lebih mudah mengakses informasi. Ketika tim kalah, maka setiap orang mengutarakan opininya dan membuat situasi di dalam klub jadi tidak stabil."

"Karena itu kesatuan dalam tim menjadi lebih penting agar kami lebih kuat menghadapi hal-hal yang bisa memengaruhi stabilitas tim," ujar Wenger. (ptr)