Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan penyerang Real Madrid asal Brasil, Ronaldo Nazzario da Lima, tak terima dikatai menjadi pengaruh buruk di ruang ganti oleh mantan pelatihnya, Fabio Capello, dan kemudian balas menyerang Capello.
Tanpa tedeng aling-aling, Ronaldo bahkan menyebut Capello sebagai pelatih yang telah ketinggalan zaman.
"Pada masanya, Capello memang pelatih hebat. Pada 1990-an," kata Ronaldo kepada
Folha de Sao Paulo seperti dikutip dari
Goal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun di Madrid ia tampil terlalu kuno dan tidak bisa memotivasi para pemainnya. Bahkan, saking buruknya, ia tidak pernah meraih kesuksesan lagi dengan tim manapun setelah tahun itu."
Sebagai pelatih, Capello terakhir kali mendapat gelar juara ketika memimpin Real Madrid pada 2006/2007 lalu. Saat itulah ia bekerja sama dengan Ronaldo yang didatangkan dari Inter Milan dengan banderol €46 juta.
Pertikaian antara Capello dan Ronaldo ini dipicu oleh wawancara sang pelatih asal Italia dengan
La Gazzetta dello Sport.Capello yang kini tanpa tim menjadi salah satu nama yang disebutkan akan mengisi kursi kepelatihan Madrid seandainya Rafael Benitez dipecat.
Gazzetta kemudian mewawancarai Capello terkait masa kepelatihannya di musim 2006/2007.
Capello yang terkenal ketat dan penuh kedisplinan dalam memimpin ruang ganti, kemudian bercerita soal Ronaldo yang kelebihan berat badan dan jadi pengaruh buruk bagi timnya.
"Ia muncul di latihan dengan berat badan mencapai 96 kilogram. Saya memintanya untuk mengurangi berat badan hingga ke 88-90 kilogram," kata Capello. "Tapi tak mungkin, tidak ada yang bisa kami lakukan tentang hal itu."
Capello sering mencadangkan Ronaldo dan meminjamkannya ke AC Milan pada bursa transfer musim dingin. Dipinang dengan harga mahal, di akhir musim Ronaldo dilepas Los Blancos dengan banderol hanya €8,05 juta.
Namun Capello menuturkan bahwa kerugian angka itu ditebus dengan membaiknya kondisi ruang ganti Madrid.
"Ronaldo adalah pemain terbaik yang pernah saya latih, tapi ia punya pengaruh buruk di ruang ganti. Ketika ia dipinjamkan di Januari, suasana ruang ganti langsung berubah."
"Kami lalu mampu mengejar ketinggalan sembilan poin dari Barcelona," kata Capello.
Kesuksesan memangkas selisih sembilan poin itu terbukti penting. Madrid memastikan gelar Liga Spanyol di pertandingan terakhir musim 2006/2007 dengan hanya keunggulan head-to-head dari Barcelona.
(vws)