Jakarta, CNN Indonesia -- Agen Mario Balotelli, Mino Raiola, mengatakan kliennya itu memiliki bakat kelas atas untuk kompetisi sepak bola di Italia. Namun, bakat itu sulit untuk keluar. Menurut Raiola hal tersebut terjadi karena Balotelli terjebak sentimen rasialisme yang masih kental di Italia.
Balotelli dipinjam AC Milan dari Liverpool pada musim panas tahun lalu. Namun, sejak saat itu dia kesulitan untuk mendapat tempat di skuat utama
Rossoneri. Sejak kompetisi Serie A musim 2015/16 bergulir pada Agustus 2015, Balotelli hanya bermain sebanyak empat kali dan baru mencetak satu gol.
Raiola mengatakan selain karena cedera pangkal paha yang Balotelli derita pada September tahun lalu, kliennya juga menghadapi tekanan kritik terkait rendahnya loyalitas dan disiplin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Orang menilai (Balotelli) terlalu banyak dan saya pikir itu karena dia tinggal di sebuah negara yang tidak siap memiliki seorang pemain kulit hitam yang kuat,” ujar Raiola seperti dikutip dari
The Telegraph.
“Italia memiliki tahun-tahun pencerahan lebih belakang dibandingkan negara-negara lain dalam hal menghormati (sesama manusia). Ada rasialisme dalam permainan (sepak bola): Beberapa di antaranya tidak disadari, tetapi pemain kulit hitam harus melakukan (upaya) dua kali lipat dibandingkan orang lain untuk membuktikan diri,” sambung Raiola.
Persoalan diskriminasi dan rasialisme memang menjadi masalah akut di Italia—setidaknya itulah yang muncul di permukaan dalam beberapa bulan terakhir. Pada Oktober tahun lalu mantan pesepak bola Milan dan juga Derby, Stefano Eranio dipecat dari perusahaan televisi Swiss. Penyebabnya pria asal Italia itu mengatakan dalam siaran langsung, “Pemain kulit hitam tidak terbiasa memerhatikan rincian tertentu.”
Beberapa bulan sebelumnya, mantan pelatih Milan dan timnas Italia, Arrigo Sacchi sempat mengatakan di media nasional Italia bahwa timnas junior Italia ‘terlalu banyak kulit hitam’. Ia banyak mendapat kritik akibat komentarnya itu, namun Sacchi menolak tudingan dirinya berlaku rasis.
Berdasarkan hasil penelitian organisasi antidiskriminasi Kick it Out menyatakan Balotelli mendapatkan lebih dari empat ribu pesan rasialisme di media sosial.
Tak terlepas dari persoalan-persoalan diskriminasi tersebut, Raiola menilai seharusnya pelatih timnas Italia Antonio Conte memanggil Balotelli sebagai salah satu penyerang untuk ajang Piala eropa 2016 di Perancis.
“Conte harus memanggil Mario karena dia adalah penyerang terbaik Italia,” ujar Raiola.
“Enzo Bearzot memanggil Paulo Rossi pada 1982 meski dia tidak aktif bermain dan kami berhasil memenangkan Piala Dunia. Saya yakin bahwa Mario akan menang di bawah Conte.”
(kid)