Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang duel lanjutan Liga Primer Inggris antara Liverpool dan Arsenal di Stadion Anfield, Kamis (14/1) dini hari WIB, manajer The Reds, Juergen Klopp, memiliki tiga pekerjaan rumah yang harus ia tuntaskan.
Tugas pertama Klopp adalah tentu menentukan susunan lini pertahanan, terlebih mengingat badai cedera hamstring yang membuat pilihan Klopp semakin terbatas.
Bahkan, stok bek tengah Liverpool saat ini semakin minim lantaran Mamadou Sakho, Martin Skrtel, Dejan Lovren, dan Joe Gomez, dipastikan absen lantaran cedera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klopp kini hanya memiliki mantan penggawa Arsenal, Kolo Toure, sebagai satu-satunya bek senior yang bugar, serta harus memilih antara bek minim pengalaman di Liga Primer, Tiago Ilori, atau pemain pinjaman Steven Caulker, yang baru saja didatangkan dari Queens Park Rangers.
Kendati Caulker secara pengalaman lebih matang dari Ilori, pemain berusia 24 tahun itu belum tentu cukup bugar dan langsung bisa menyatu dengan gaya permainan Klopp, lantaran baru beberapa hari tiba di Anfield.
Bahkan, boleh jadi Klopp lebih memilih menurunkan Lucas Leiva sebagai bek tengah, seperti yang dilakukan manajer asal Jerman itu ketika Liverpool menundukkan Stoke City 1-0, 6 Januari lalu.
Lini pertahanan The Reds yang rapuh hingga kecenderungan kiper-kiper mereka mulai dari Simon Mignolet hingga Adam Bogdan melakukan blunder, berpotensi menjadi titik lemah besar yang akan dieksploitasi The Gunners, dini hari nanti.
Rotasi PemainSelain menentukan siapa yang akan berpasangan dengan Toure di jantung pertahanan Liverpool, Klopp juga harus mulai mempertimbangkan ketatnya jadwal yang akan dijalani The Reds
Setelah melawan Arsenal, Liverpool akan melakoni tiga laga lagi dalam kurun waktu 10 hari.
Setelah The Gunners, Jordan Henderson dkk akan kembali melakoni laga sulit melawan Manchester United, Minggu (17/1) nanti, sebelum melakoni laga ulangan Piala FA menghadapi Exeter City tiga hari kemudian, dan lalu menghadapi Norwich City pada 23 Januari.
Ketatnya jadwal Liverpool itu tak pelak harus membuat Klopp memutar otak agar para pemainnya tak kehabisan stamina dalam menjalankan taktik '
gegenpressing'. Akan menjadi suatu kewajaran jika Klopp memilih menghadirkan pemain-pemain muda seperti Joao Teixeira, Cameron Brannagan, atau Brad Smith ketika Liverpool menghadapi Arsenal atau ManUtd.
Satu pertanyaan lainnya adalah apakah Klopp lebih memilih Christian Benteke yang sejauh ini kurang efektif untuk memimpin lini depan The Reds, atau menurunkan Roberto Firmino yang akan berperan sebagai 'false nine'.
Mengingat kurang efektifnya pemain-pemain sayap Liverpool dan kemungkinan besar The Reds akan banyak mengandalkan serangan balik yang cepat, Firmino diprediksi akan kembali menghiasi lini depan kubu Merseyside itu ketika menjamu Arsenal.
 Roberto Firmino akan diandalkan Juergen Klopp di lini depan. (Reuters / Phil Noble) |
Bertahan dan Mencetak Gol"Sangat jelas jika kami bermain seperti mereka (Arsenal), kami tak akan memiliki kesempatan," ujar Klopp menjelang duel melawan The Gunners.
Pernyataan manajer berusia 48 tahun itu boleh jadi merupakan indikasi The Reds akan melupakan pentingnya penguasaan bola dan mengandalkan serangan balik untuk mengacak-acak pertahanan The Gunners.
Pasalnya, mencoba memenangi duel di lapangan tengah menghadapi Mesut Oezil, Aaron Ramsey, atau Jack Wilshare yang sedang
on-fire dengan skuat seadanya, akan menjadi malapetaka bagi Klopp.
Klopp diprediksi akan melepaskan penguasaan bola ke tangan Arsenal sambil menginstruksikan para pemainnya untuk melakukan
pressing ketat sambil satu-dua kali melakukan serangan balik cepat.
Namun, Liverpool juga masih memilliki pekerjaan rumah di sektor lini depan mengingat minimnya raihan gol The Reds sejauh ini.
Lini depan The Reds hanya menghasilkan 22 gol dari 20 pertandingan liga kendati mampu mencatatkan 16,2 ancaman per pertandingan.
Pekerjaan-pekerjaan rumah Klopp itulah yang akan dinantikan jawabannya oleh publik Anfield, dini hari nanti. Jawaban yang akan diuji langsung oleh Arsene Wenger, manajer yang telah 20 tahun berkiprah di Liga Primer.
(vws)