Jakarta, CNN Indonesia -- Kesuksesan Manchester United dua kali mengalahkan Liverpool musim ini menunjukkan bagaimana efektifnya lini serang mereka ketika mendapatkan peluang. Dari dua laga tersebut, The Red Devils mencetak empat gol hanya dari empat peluang tepat sasaran.
Di pertemuan pertama di Stadion Old Trafford pada 12 September silam, MU menang 3-1 lewat gol yang dicetak Daley Blind di menit ke-49, penalti Ander Herrera di menit ke-70, dan gol Anthony Martial di menit ke-86.
Pada pertandingan itu, kedua tim sama-sama tidak mencetak satu pun
shot on target di babak pertama. Mereka kemudian memperbaiki catatan tersebut dengan MU mencetak tiga peluang tepat sasaran dari total sembilan peluang, sementara Liverpool empat peluang tepat sasaran dari total delapan tembakan.
MU terbukti lebih efektif dalam memanfaatkan peluang itu dengan mencetak tiga gol, sementara Liverpool hanya sekali membobol gawang David De Gea lewat gol Christian Benteke.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di pertemuan kedua pada Minggu (17/1), Setan Merah lagi-lagi membuktikan hal sama.
Di laga itu, Liverpool membukukan 19 peluang dengan hanya empat di antaranya yang tepat sasaran, atau 21 persen. Sementara Manchester United menciptakan tujuh peluang dengan hanya satu yang tepat sasaran.
Dan satu tembakan tepat saran itu adalah ketika Wayne Rooney membobol gawang Simon Mignolet di menit ke-78.
Urusan memanfaatkan peluang sebaik mungkin ini menjadi permasalahan besar yang harus segera dipecahkan Juergen Klopp, jika ia ingin mendapatkan hasil baik di musim pertamanya melatih Liverpool.
Saat ini Liverpool tercatat sebagai tim pencipta peluang per-pertandingan kedua tertinggi di Liga Primer Inggris dengan 16,6 tembakan per laga. Roberto Firmino dan kawan-kawan hanya tertinggal dari Manchester City yang punya catatan 17,6 tembakan per laga.
Jika ManCity bisa memanfaatkan hal itu untuk mencetak 43 gol, saat ini Liverpool baru bisa mencetak 25 gol. Sungguh suatu kesia-siaan.
(vws)