Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Presiden Real Madrid Ramon Calderon menilai 'Los Blancos'tak memiliki filosofi sepakbola yang jelas seiring dengan seringnya mereka berganti pelatih.
Calderon menilai gaya ganti pelatih tiap saat gagal merupakan kesalahan besar yang dilakukan oleh Madrid di era Florentino Perez. Hal itu membuat kondisi Madrid tidak stabil.
"Di Madrid, kami berganti pelatih tanpa kriteria yang jelas dan tanpa rencana yang matang. Kami harus mengakui bahwa Barcelona melakukan hal yang lebih bagus dibandingkan kami dalam hal ini," tutur Calderon seperti dikutip dari FourFourTwo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Calderon, Barcelona tak menampilkan banyak perubahan sejak Johan Cruyff jadi pelatih Barcelona tiga dekade silam.
"Barcelona, sejak era Cruyff, telah memperlihatkan gaya permainan yang stabil dan semua orang pun tahu bagaimana mereka bermain."
"Barcelona tetap dihormati meskipun menjalani tahun yang buruk dan baik. Itu karena mereka selalu memiliki ide dan rencana," kata Calderon.
Hal sebaliknya terjadi di Madrid. Dalam 10 tahun kepemimpinan Perez, telah ada 10 pelatih yang menangani Madrid.
"Apa yang terjadi di Barcelona tak terjadi di Madrid. Semua itu karena Perez dan bila tak ada perubahan, maka pendukung Madrid akan lebih sering menyaksikan kekalahan 0-4 dari Barcelona di masa depan."
"Ada 10 pelatih dalam 10 tahun kiprah Perez sebagai Presiden. Hal tersebut mustahil ditemukan di klub besar lainnya," ujar Calderon.
(ptr)