Jakarta, CNN Indonesia -- Pemberitahuan Pep Guardiola berlabuh di Manchester City pada pertengahan musim ini mirip dengan kisah bergabungnya Guardiola ke Bayern Munich pada 2013 silam. Karena itu Manuel Pellegrini bisa mengulang kisah manis Jupp Heynckes di musim terakhirnya bersama City.
Guardiola yang baru saja rehat memutuskan untuk bergabung dengan Munich untuk musim 2013/2014 pada Januari 2013. Ketika itu Heynckes masih berjuang membawa Munich bertarung di tiga kompetisi, Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions.
Kedatangan Guardiola ke Munich disambut gegap gempita lantaran track record Guardiola yang luar biasa bersama Barcelona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun nyatanya Heynckes yang ingin pensiun di akhir musim sukses membuat pesta kedatangan Guardiola jadi sedikit hambar lantaran hadirnya pesta treble. Di bawah Heynckes, Munich berhasil mengangkat trofi Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions.
Efek treble winners itu pun turut membebani Guardiola. Polesan Guardiola dianggap tidak spesial bila ia tak mampu merebut Liga Champions meskipun selalu berjaya di kompetisi domestik.
Pellegrini pun berpeluang untuk mengikuti jejak Heynckes dan menutupi pesta kedatangan Guardiola lewat torehan prestasi luar biasa di sisa masa baktinya.
Saat ini City sudah menjejakkan kaki di babak final Piala Liga yang berarti mereka tinggal satu langkah lagi meraih trofi perdana musim ini.
City pun masih bertahan di Piala FA dan membuka peluang untuk meraih trofi di ajang tersebut.
Untuk Liga Inggris, meskipun masih ada di peringkat ketiga, namun selisih tiga poin dengan pemimpin klasemen Leicester City merupakan jarak yang masih dalam jangkauan.
Di ajang Liga Champions, City pun masih bertahan di babak 16 besar. Meskipun dalam beberapa musim terakhir City tak pernah sukses menggapai babak delapan besar, namun secara kualitas tim 'The Citizens' memiliki kemampuan untuk lolos hingga babak akhir.
Bila Pellegrini mampu menghadirkan sederet trofi di akhir musim bagi City, maka hal itu akan jadi perpisahan manis dari Pellegrini kepada City. Hal itu juga berarti kado buruk bagi Guardiola karena pelatih asal Spanyol tersebut bakal mendapat beban berat di musim depan.
(ptr)