Jakarta, CNN Indonesia -- Gelandang Chelsea, Eden Hazard, mengaku telah mengirimkan pesan permintaan maaf kepada Jose Mourinho.
Ia meminta maaf kepada mantan manajer "The Blues" itu lantaran diliputi perasaan bersalah. Hazard khawatir, pemecatan Mou, sapaan akrab pelatih berusia 53 tahun tersebut, berkaitan pula dengan dirinya.
Permainan menurun drastis "The Blues" pada musim ini yang membuatnya merasa terus kepikiran sehingga Mou dipecat. Di lain sisi, ia mengaku sulit untuk bisa menjelaskan performa timnya yang anjlok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya benar-benar minta maaf ia (Mourinho) pergi," ujar Hazard. Ia mengungkapkan, pernah menikmati masa-masa manis musim lalu, sedangkan musim ini kenyataannya berbalik.
"Saya benar-benar merasa bersalah karena saya pernah menjadi pemain terbaik tahun lalu. Saya pernah menjadi pemain paling menentukan," ucapnya. Tapi tahun ini, pemain timnas Belgia itu merasa performanya tidak sebaik dari tahun lalu.
"Saya tidak berada dalam level yang sama. Jadi saya kirimkan pesan kepadanya dan ia mendatangi saya, mendoakan saya yang terbaik," tutur Hazard.
Sebagai tim juara tahun lalu, situasi sulit seperti yang dialami rekan-rekan setim, menurutnya amat sulit dijelaskan.
"Mungkin keadaannya sudah sedikit lebih baik belakangan ini. Tapi tetap saja, kami tidak memenangkan pertandingan sebanyak yang pernah kami lakukan sebelumnya," tukasnya. Ia pun membela Mourinho bahwa tak boleh ada seorang pun yang menyalahkan mantan manajernya itu atas apa yang terjadi di Chelsea saat ini.
Hazard sendiri baru saja merayakan golnya di putaran keempat Piala FA, ke gawang MK Dons, setelah sejak Mei belum membukukan gol.
Soal golnya itu, ia pun ogah merasa berputus asa. "Mencetak gol bukan obsesi saya, apapun kondisinya. Saya selalu katakan bahwa saya memang bukan pencetak gol, tapi pekerja keras. Tapi, Anda juga tak bisa luput dari situasi tak bisa cetak gol ketika jadi keharusan, dan gol Minggu (31/1) lalu sedikit melegakan," ucap Hazard.
"Saya rasa motivasi saya tidak mengendur. Semua berjalan bagus tahun lalu, tapi tahun ini tidak. Tapi Anda harus katakan, beginilah sepak bola."
Pemain yang dibeli Chelsea dari Lille pada 2011/12 lalu itu pun mengakui, ia banyak termotivasi dari mantan rekan setimnya, Didier Drogba, selama ini. "Ia (Drogba) selalu mendukung saya. Saya juga tak yakin apakah ia mengalami pengalaman seperti ini dalam kariernya atau tidak. Tapi saya menganggap ia seperti kakak saya," Hazar mengungkapkan.
(bac)